Kompas TV internasional kompas dunia

Penelitian di India Sebut Antibodi Covid-19 Turun Drastis setelah 4 Bulan Vaksinasi

Kompas.tv - 14 September 2021, 22:49 WIB
penelitian-di-india-sebut-antibodi-covid-19-turun-drastis-setelah-4-bulan-vaksinasi
Seorang petugas kesehatan memberikan dosis COVISHIELD, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Serum Institute of India, kepada seorang warga di New Delhi, India, Mei 2021. (Sumber: Antara)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BHUBANESWAR, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian terhadap tenaga kesehatan penerima vaksin lengkap di India menemukan, antibodi yang memerangi Covid-19 di tubuh mereka menurun "drastis" setelah empat bulan menerima dosis pertama.

Temuan-temuan itu membantu pemerintah India untuk memutuskan apakah akan menyediakan dosis vaksin ketiga saat sejumlah negara Barat telah melakukannya.

Pudarnya antibodi tidak berarti orang-orang yang sudah menjalani vaksinasi kehilangan kemampuan mereka untuk melawan infeksi virus corona. Sebab, sel-sel memori tubuh kemungkinan masih bekerja untuk memberikan perlindungan substansial. Ini diungkapkan direktur institut milik negara yang melakukan studi tersebut.

"Setelah enam bulan, kami akan memberitahu Anda secara lebih jelas apakah dan kapan vaksin ketiga akan dibutuhkan," kata Pusat Penelitian Medis Wilayah Sanghamitra Pati yang berbasis di Kota Bhubaneswar kepada Reuters, Selasa (14/9/2021) seperti dilansir Antara.

"Dan kami akan mendesak studi serupa di berbagai wilayah untuk data seluruh India."

Baca Juga: India Mulai Buka Sekolah Meski Laju Covid-19 Masih Mengkhawatirkan

India mencatatkan rekor pemberian lebih dari 8,8 juta dosis vaksin Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menurut data pemerintah, Selasa (17/8/2021). (Sumber: Straits Times via AFP)

Ilmuwan Inggris bulan lalu mengungkapkan perlindungan yang didapat dari dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca mulai hilang dalam enam bulan.

Studi India tersebut, yang diterbitkan lewat platform pracetak Research Square namun belum ditinjau oleh rekan sejawat, merupakan studi pertama di negara itu yang melibatkan dua vaksin utama mereka: Covishield (versi vaksin AstraZeneca berlisensi) dan Covaxin yang dikembangkan secara lokal.

Pejabat kesehatan mengatakan, meski mereka sedang mempelajari ilmu yang berkembang mengenai dosis penguat, prioritasnya adalah memvaksinasi secara lengkap 944 juta orang dewasa di India.

Lebih dari 60 persen penduduk India telah menerima dosis pertama dan 19 persen telah menerima dosis kedua.

Kasus dan kematian Covid-19 di India menurun tajam sejak mencapai puncak dengan 400.000 lebih kasus pada awal Mei.

India melaporkan total 33,29 juta kasus dengan 443.213 kematian akibat Covid-19.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x