Kompas TV regional peristiwa

Hujan Deras dan Drainase Tersumbat Sampah, Palembang Direndam Banjir

Kompas.tv - 14 September 2021, 17:54 WIB
hujan-deras-dan-drainase-tersumbat-sampah-palembang-direndam-banjir
Banjir terjadi di Kawasan Simpang Polda di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/9/2021) malam. Akibat banjir ini, sempat terjadi kemacetan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Vyara Lestari

PALEMBANG, KOMPAS.TV – Hujan deras dan sampah yang menyumbat drainase mengakibatkan sebagian daerah di Palembang, Sumatera Selatan, kembali direndam banjir. Mirisnya, hal itu terjadi saat Sumatera Selatan belum memasuki musim hujan.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengunjungi Gandus, salah satu kawasan yang terendam banjir pada Selasa (14/9/2021). Banjir terjadi hingga setinggi 50 sentimeter setelah hujan mengguyur daerah itu hampir 3 jam pada Senin, (13/9/2021).

Fitrianti menerangkan, banjir sudah dua kali terjadi di Palembang dalam lima hari terakhir. Banjir pada Jumat (10/9/2021) terjadi di 40 titik. Sementara pada hari Senin, banjir merendam sekitar 30 titik. Pada Senin malam, banjir terjadi di Simpang Polda dan Kawasan Lebong Siarang. Saat itu, banyak pengendara memutar balik, terutama kendaraan roda dua.

Sampai saat ini, pihaknya masih berupaya mengurangi dampak banjir. Cara itu seperti normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi, dan pompanisasi. ”Ketiga skema ini terbukti dapat mengurangi dampak banjir di Palembang,” kata Fitrianti, seperti dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: Diguyur Hujan Semalam, Warga Rangkasbitung Banten Korban Banjir Mulai Mengungsi

Namun, ia mengaku, antisipasi banjir belum optimal lantaran keterbatasan anggaran. Untuk itu, ia sangat berharap peran serta masyarakat untuk turut berkontribusi dengan menjaga lingkungan sekitarnya.

Fitrianti juga mengimbau pengembang benar-benar memperhatikan jalur aliran air, termasuk gorong-gorong, agar risiko banjir dapat diminimalkan. ”Jika ada yang tersumbat, segera dibenahi. Jangan hanya diam,” katanya.

Adapun Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Wandayantolis menyampaikan, saat ini, Sumsel belum memasuki musim hujan karena masih pada masa peralihan. Hal ini ditandai dengan adanya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat secara tiba-tiba dan angin kencang.

Menurutnya, sebagian besar wilayah Sumsel baru akan memasuki musim hujan pada pertengahan September hingga awal Oktober. ”Pada masa itu, intensitas hujan berkisar 50-60 milimeter (mm) per dasarian.

Masa puncak musim hujan di Sumsel akan terjadi pada Februari-Maret 2022 dengan intensitas hujan mencapai 200-400 mm per dasarian.

Baca Juga: Jakarta Siaga Banjir, Pemprov DKI Antisipasi Potensi Banjir akibat Cuaca Ekstrem

 



Sumber : Kompas TV/Kompas.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x