Kompas TV nasional aiman

Siapa Dalang Tragedi?

Kompas.tv - 14 September 2021, 07:10 WIB
siapa-dalang-tragedi
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. (Sumber: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Bukan hanya kasus Pembunuhan Berencana atas aktivis Munir Said Thalib, 17 Tahun silam, sejumlah kasus lain, yang menyebabkan banyak korban tewas, ada satu persamaan, tak pernah Sang Dalang terungkap!

Bulan ini kita teringat akan kasus pembunuhan Munir di atas Langit Rumania, Eropa. Saat menaiki pesawat Garuda Indonesia, untuk studi S2 di Belanda. Munir tewas akibat makanannya diracun arsenik, yang dalam persidangan terbukti Pollycarpus Budihari Priyanto yang membubuhkan racun tersebut.

Polly, telah selesai menjalani hukuman 14 tahun penjara. Belakangan ia dinyatakan meninggal, terkena wabah Covid-19, pada Oktober 2020 silam. Kasus Munir, semakin tenggelam.

Tak ada yang lebih mengetahui selain Polly, juga tak banyak yang terungkap di persidangan belasan tahun silam dari kasus tersebut, selain hanya berbicara pada peran Pollycarpus hingga penugasannya sebagai Pilot Garuda Indonesia pada penerbangan yang ditugaskan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia kala itu, Indra Setiawan, yang juga telah divonis penjara.

Justru banyak data terungkap dari hasil penelusuran Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus Munir. Namun sayang, pada 2016 lalu, Dokumen asli TPF yang seharusnya dijadikan dasar penyelidikan lanjutan, hilang!

Baca Juga: Siapa "Otak" Di Balik Tragedi - AIMAN

Salah satu anggota TPF, Usman Hamid, yang kini duduk sebagai Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, mengungkapkan dalam tayangan Program AIMAN KompasTV, bahwa pembunuhan Munir tak bisa dilepaskan dari tujuan politik.

Salah satu yang berkembang adalah pesan, akan kebebasan sipil yang bisa jadi terancam pasca pemilu jika salah satu kandidat memenangkan pemilihan.

Pembunuhan Munir memang dilakukan kurang dari 2 pekan menjelang Pilpres putaran kedua yang diikuti oleh Capres Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita semua mendesak presiden Joko Widodo untuk mengusut aktor intelektual dari pembunuhan politik terhadap Munir, nah hari ini saya kira kita perlu menegaskan bahwa kasus kematian Munir adalah sebuah Political Assasinations sebuah pembunuhan politik," ungkap Usman.

"Kenapa?"

"Kuat dukungan kasus ini berhubungan dengan situasi politik demokrasi ketika itu," tambah Usman.

Dalangnya semakin kabur, tak terlihat, nyaris tanpa jejak.

Dari Kasus Munir ke Kasus Rusuh Bawaslu 2019

Jika kita kaitkan pula, bukan dalangnya, tetapi peristiwa serupa yang juga tak terlihatnya sang Dalang, adalah kasus terbaru soal kerusuhan 21-22 Mei 2019 menjelang pengumuman hasil sidang Bawaslu atas Pilpres 2019.

Baca Juga: Komnas HAM Bisa Apa? - AIMAN



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x