Kompas TV regional peristiwa

Waspada, Sumatera Selatan Terancam Kebakaran Hutan di Akhir Bulan Ini

Kompas.tv - 11 September 2021, 21:12 WIB
waspada-sumatera-selatan-terancam-kebakaran-hutan-di-akhir-bulan-ini
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi di Sumatera Selatan. BMKG mengeluarkan prakiraan cuaca yang menyebut karhutla ini dapat sedikit dipadamkan hujan intensitas rendah. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memperingatkan masyarakat untuk waspada akan ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga akhir September 2021.

Pj Sekda Sumsel SA Supriono mengatakan, saat ini Indonesia sedang berada di puncak musim kemarau.

Ia mengakui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan terjadi hujan dengan intensitas rendah. Akan tetapi, Indonesia sebenarnya masih mengalami musim kemarau.

Supriono menyebut Pemprov Sumatera Selatan telah memberikan perhatian khusus pada lima kabupaten berpotensi mengalami karhutla pada musim kemarau ini.

Daerah-daerah yang patut waspada akan karhutla itu, yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Kabupaten Muaraenim.

Baca Juga: BMKG Amerika Deteksi Cahaya di Laut Selatan Jawa, Ini Penjelasan Peneliti KKP

“Semua daerah menjadi perhatian. Tapi ada lima kabupaten/kota yang spesifik menjadi perhatian karena terbilang rawan,” kata Supriono, Sabtu (11/9/2021), dilansir dari Antara.

Ia membeberkan, OKU Timur dan Lahat sempat menjadi perhatian berdasarkan pengalaman karhutla tahun lalu.

Meski begitu, Pemprov Sumsel tahun ini tidak lagi menemukan hot spot atau titik api di kabupaten itu.

BMKG memperkirakan Sumatera Selatan tetap mengalami hujan di musim kemarau pada Agustus-September 2021.

Prakiraan cuaca hujan di Sumatera Selatan ini sesuai pantauan BMKG pada fenomena Indian Ocean Dipole.

Kepala BMKG SMB II Palembang Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan fenomena Indian Ocean Dipole membuat massa udara masuk dari dari India sebelah barat.

Akibatnya, terjadi pembentukan awan di Sumatera yang menimbulkan hujan berintensitas rendah.



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x