Kompas TV religi beranda islami

Dear Suami Istri Pekerja, Cerita Malaikat tentang Anak Penghapus Dosa Ini akan Membuat Tersenyum

Kompas.tv - 10 September 2021, 21:06 WIB
dear-suami-istri-pekerja-cerita-malaikat-tentang-anak-penghapus-dosa-ini-akan-membuat-tersenyum
Ilustrasi kegiatan orang tua dan anak di rumah (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi orang tua yang bekerja, meninggalkan anak-anak terkadang memang begitu menyiksa. Apalagi, jika kedua orang tua, Istri maupun Suami, sama-sama memiliki pekerjaan yang mengharuskan keduanya untuk terus bekerja. Entah karena tuntutan ekonomi, karir maupun keharusan menghidupi keluarga.

Bukan hanya itu, ketika kita melihat senyuman anak itu yang begitu polos, tingkah mereka yang menggemaskan dan rengekan mereka terasa memberatkan langkah orang tua untuk terus bekerja. Segalanya tampak begitu berat, bukan?

Dear, Parents. Jangan khawatir.

Kisah dari Malaikat Jibril dan Rasulullah tentang orang tua bekerja dan anak yang menyambutnya dengan senyuman ini akan membuatmu tersenyum, kok.

Kisah ini dinukil dari kitab Mawaidzh Usfuriyah karya Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri, ulama termasyhur dari Mesir.

Suatu hari Nabi Muhammad kedatangan seorang tamu. Ia mengadu telah berbuat dosa dan kemaksiatan hingga minta bantuan beliau untuk disucikan segala dosanya. Tapi, orang itu malu mengatakannya.

“Mengapa kau harus malu mengatakan dosamu padaku, sementara dirimu tidak malu kepada Allah yang senantiasa melihatmu? Bangun dan pergilah dari hadapanku agar api neraka tidak menimpa kami,”  kata Nabi.

Sontak, orang itu pun pergi dalam keadaan sedih, ia pun putus asa dan menangis.

Baca Juga: Ketika Malaikat Jibril Menyamar dan Menemui Nabi untuk Bayarkan Utang Orang yang Wafat

Jibril pun datang menemui Nabi dan berkata, ”Duhai Muhammad, mengapa engkau pupuskan harapan orang itu, padahal ia memiliki kafarat (pengganti) untuk menebus dosa-dosanya yang banyak itu?”

“Apakah kafarat penghapus dosa-dosa yang dimiliknya?” tanya Rasul.

Jibril pun menjawab, ”dia memiliki seorang anak ecil. Setiap kali pulang (dari bekerja) ke rumah, ia menyambutnya dan memberikan (rizki) terbaiknya, baik itu makanan atau apa pun untuk membahagiakannya. Maka, ketika anak itu berbahagia, itulah kafarat bagi dosa-dosanya itu.”

Begitulah. Membahagiakan anak dapat menjadi jalan untuk menuju kebaikan kita, menjadi penebus dosa-dosa kita yang mungkin tidak kita sengaja atau tidak kita pahami. Anak-anak kecil yang kita bahagiakan ini juga bisa menjadi jalan penyelamat kita dari panasnya api neraka.

Hal ini sesuai dengan firman Allah:

Sesungguhnya harta benda dan anak-anak kalian adalah ujian dan Allah memiliki pahala yang besar.” (QS: at-Taghabun: 15)

Jadi, untuk para orang tua yang bekerja meninggalkan anak-anak di rumah, teruslah tersenyum.

Kalian tidak salah kok jika harus meninggalkan anak tercinta untuk bekerja. Ini adalah salah satu cara bagi membahagian mereka, mencari rizki yang halal, dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita.

Baca Juga: Kisah Seorang Ayah yang Dituduh Mengambil Harta Anaknya, Nabi Muhammad pun Menangis Mendengarnya

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.