Kompas TV nasional berita utama

Partai Gelora: Ketimbang Khawatirkan Taliban, Lebih Baik Antisipasi Dampak Persaingan AS-Tiongkok

Kompas.tv - 10 September 2021, 20:30 WIB
partai-gelora-ketimbang-khawatirkan-taliban-lebih-baik-antisipasi-dampak-persaingan-as-tiongkok
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengambil swafoto saat Partai Gelora bertemu Presiden Joko Widodo pada Senin (20/7/2020). Terlihat juga Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dan Sekjen Mahfudz Siddiq. (Sumber: Twitter/@Fahrihamzah)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia disarankan untuk mengantisipasi dampak persaingan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, ketimbang mengkhawatirkan dampak Taliban.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/9/2021).

“Jauh lebih penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi residu dari persaingan Amerika Serikat melawan Tiongkok,” kata Anis.

Mengingat, kata Anis, letak geografis Indonesia berdekatan dengan titik konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, yaitu di Laut Tiongkok Selatan.

Baca Juga: Alasan Taliban Tak Ada Menteri Perempuan di Pemerintahan Afghanistan

Selain itu, kekuatan militer Indonesia sudah terlalu lama tidak memiliki pengalaman perang berskala besar. Berbeda dengan negara Vietnam yang pernah terlibat dalam peperangan berskala besar dengan Amerika Serikat.

“Di luar dari tidak punya pengalaman perang yang (berskala) besar, kita juga tidak punya operasi intelijen global yang memadai untuk menyediakan informasi yang kita perlukan dalam membuat analisis keamanan yang akurat,” ujarnya.

Dalam pernyataannya, Anis menuturkan bahwa Indonesia telah berulang kali menerima residu dari persaingan antarnegara. Antara lain, kata Anis, Peristiwa G30S PKI yang merupakan residu akibat Perang Dingin.

Baca Juga: PBB Beri Peringatan ke Taliban atas Risiko Kehancuran Besar di Afghanistan, Ini Sebabnya

“Masuknya Jepang ke Indonesia juga merupakan residu dari Perang Pasifik,” ucap Anis.

Sedangkan soal Taliban, Anis menilai mundurnya Amerika Serikat dari Afghanistan diakibatkan oleh bergantinya prioritas negara tersebut.

Seperti diketahui, sebelumnya Amerika Serikat menyerukan War on Terror tetapi saat ini, mengganti prioritas dan meletakkan fokus pada persaingan dengan Tiongkok.

Pergantian prioritas tersebut yang mengakibatkan Amerika Serikat tidak bertindak agresif di Afghanistan.

“Yang penting adalah bagaimana Indonesia tidak menjadi collateral damage dari konflik supremasi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok,” kata Anis.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x