Kompas TV internasional kompas dunia

Gara-gara Cip Langka dan Covid-19, Toyota Pangkas Produksi Mobil 300.000 Unit

Kompas.tv - 10 September 2021, 17:24 WIB
gara-gara-cip-langka-dan-covid-19-toyota-pangkas-produksi-mobil-300-000-unit
Logo Toyota. (Sumber: Kompas.com/Paultan)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

TOKYO, KOMPAS.TV - Produsen mobil asal Jepang, Toyota Motor Corp, mengumumkan memangkas target produksi tahunannya sebesar 300.000 unit. Langkah itu diambil karena meningkatnya kasus Covid-19, membuat produksi suku cadang di pabrik Vietnam dan Malaysia menurun. Ditambah minimnya pasokan cip global.

"Ini adalah kombinasi dari virus corona dan (kekurangan) semikonduktor, tetapi saat ini virus corona yang memiliki dampak luar biasa," kata Direktur Toyota Kazunari Kumakura, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (10/9/2021).

Dengan pengumuman itu, berarti target produksi Toyota tahun ini adalah 9 juta unit, dari yang tadinya 9,3 juta unit.

Di sisi lain, pemangkasan produksi yang dilakukan Toyota tidak sebesar yang dilakukan pabrikan lain. Sejak gempa besar di Jepang pada 2011, Toyota telah berhasil menghindari pengurangan produksi karena menimbun komponen utama di sepanjang rantai pasokannya.

Baca Juga: Amazon Tanggung 100 Persen Biaya Pendidikan 750.000 Pekerjanya

Pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat ke luar rumah, membuat industri otomotif dunia babak belur. Penjualan mobil di China yang merupakan pasar terbesar, turun 20 persen pada bulan Agustus.

Meksipun produksi dipangkas, Toyota belum merevisi target laba yang sebesar 2,5 triliun yen. Lantaran, perusahaan itu masih berharap dapat berproduksi dalam jumlah normal menjelang akhir tahun. Dengan catatan, penyebaran Covid-19 melambat dan pasokan cip melimpah.

Saat permintaan mobil melemah, permintaan cip justru meroket selama pandemi. Sebab, masyarakat melakukan semua kegiatan di rumah dengan gawai mereka. Sedangkan Toyota selama ini bergantung pada produsen suku cadang dan cip yang berbasis di Asia Tenggara.



Sumber : Channel News Asia

BERITA LAINNYA



Close Ads x