Kompas TV regional berita daerah

Warga Binaan Jadi Karyawan Pabrik Garmen di Dalam Rutan

Kompas.tv - 10 September 2021, 14:18 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

SOLO, KOMPAS.TV - Menciptakan lapangan kerja bagi warga binaan di Rumah Tahanan Kelas I Solo, Jawa Tengah menjadi aktivitas positif. Hal tersebut terlihat saat puluhan warga binaan menjahit pesanan tas kain hingga kaus, di sebuah pabrik garmen yang didirikan di dalam rutan.

Ada yang tak biasa di Rutan Kelas I Solo, Jawa Tengah. Di lokasi ini berdiri sebuah pabrik garmen yang mengerjakan sejumlah pesanan dari berbagai daerah. Uniknya, seluruh karyawan yang bekerja di pabrik ini merupakan warga binaan.

Layaknya karyawan pabrik, warga binaan yang bekerja di sini juga mengenakan seragam khusus dan sangat cakap menggunakan peralatan jahit. Beragam pesananpun datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah tas berbahan kain yang merupakan pesanan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Jumlahnya pun tak main-main yakni 3.000 tas kain. Tak hanya itu, pesanan lainnya juga datang dari wilayah Bandung, Jawa Barat, yakni kaus berkerah yang jumlahnya juga tidak sedikit. 

Melalui program ini para warga binaan mengaku bersyukur, karena mendapatkan kemampuan menjahit bersertifikasi, yang bisa menjadi bekal untuk mencari nafkah saat keluar dari lapas.

“Di Rutan Surakarta ini saya berterima kasih dan alhamdulillah setelah ada pelatihan menjahit yang tadinya saya tidak tahu masalah menjahit, sekarang alhamdulillah sudah bisa dan saya sudah dapat sertifikat 2 kali dari BLK dan dari PT Amura. Insya Allah ini akan menjadi bekal saya disaat nanti saya sudah bebas” kata Agung, warga binaan Rutan Solo.

Pabrik garmen ini merupakan ide dari Kepala Rutan Kelas 1 Solo, Jawa Tengah, Urip Dharma Yoga. Saat mengikuti pendidikan lanjutan, Urip diminta untuk membuat inovasi di tempatnya bertugas. Bekerjasama dengan pihak swasta, akhirnya tercipta pabrik yang karyawannya adalah warga binaan. Mereka pun mendapatkan upah dari hasil kerjanya.

“Kami bukan hanya melatih para narapidana, warga binaan kami, membekali pelatihan saja untuk menjahit, namun setelah dilakukan pelatihan menjahit, warga binaan kami juga mendapatkan pesanan produksi. Dan warga binaan kami pun mendapatkan upah dari hasil produksinya,” kata Urip Dharma Yoga, Karutan Kelas 1 Solo.

Saat ini ada 50 orang warga binaan yang tergabung sebagai karyawan pabrik. Puluhan mesin jahit juga disediakan bagi mereka dalam berkarya sambil bekerja.

#pabrikgarmen #rutan #wargabinaan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x