Kompas TV regional berita daerah

Sungai Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ikan-ikan Terkapar Lemas

Kompas.tv - 10 September 2021, 09:46 WIB
sungai-bengawan-solo-tercemar-limbah-ciu-ikan-ikan-terkapar-lemas
Seorang warga menunjukkan ikan yang lemas akibat limbah minuman beralkohol, di Instalasi Pengolahan Air PDAM Toya Wening Kota Surakarta, di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (9/9/2021). (Sumber: Kompas.id/Nino Citra)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

SURAKARTA, KOMPAS.TV – Salah satu instalasi pengolahan air milik PDAM Toya Wening Kota Surakarta telah dua kali menghentikan sementara kegiatan operasionalnya lantaran Sungai Bengawan Solo tercemar limbah ciu.

Instalasi pengolahan air tersebut berada di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Penghentian kegiatan operasi terjadi pada Selasa (7/9/2021) pagi pukul 06.00 hingga 12.00.

Operator Instalasi pengolahan air PDAM Toya Wening Kota Surakarta, Purnomo (38) menyampaikan penghentian operasi berlangsung dua kali. Waktu pertama yakni pada hari Selasa (7/9/2021) dan yang kedua pada Kamis (9/9/2021).

”Waktu yang pertama (Selasa), saya diberi kabar sama teman yang jaga malam. Ada buangan limbah di aliran sungai. Setelah berkoordinasi dengan pimpinan, pengolahan diminta dihentikan sementara,” ujarnya.

Pada Kamis, penghentian kegiatan operasi instalasi pengolahan air kembali dilakukan karena ada peningkatan kepekatan aliran Sungai Bengawan Solo yang melintasi instalasi pengolahan air tersebut.

Purnomo sempat mencoba mengambil sampel air dari tengah sungai. Ternyata, sampel air yang diambil terlihat lebih keruh dibandingkan sampel air pada Selasa pagi. Ia juga mencoba menyelam dan menemukan ikan-ikan yang lemas di dasar sungai.

Baca Juga: Tercemar Limbah Ciu, Air Sungai Bengawan Solo Keluarkan Bau Menyengat

”Ikan-ikan terlihat lemas di dasar. Pasti kalau ada limbah seperti ini ikan-ikannya mabuk. Kalau sudah begitu, ikan bisa ditangkap dengan mudah pakai tangan,” kata Purnomo.

Peningkatan kepekatan warna air sungai tampak jelas di pertemuan aliran antara Sungai Bengawan Solo dan Sungai Samin. Jarak titik pertemuan itu sekitar 1 kilometerdari lokasi instalasi pengolahan air.

Di titik pertemuan itu, tampak jelas air dari aliran Sungai Bengawan Solo semula berwarna lebih jernih. Namun, setelah ada aliran dari Sungai Samin, air berwarna menjadi merah gelap.

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Toya Wening Solo Agustan mengatakan, penghentian sementara dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi yang air bakunya memang berasal dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

Meski operasional IPA Semanggi berhenti sementara, Agus memastikan, pasokan air bersih ke 6.000 pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo tidak akan terganggu.

Ia juga mengatakan operasi pengolahan air baru bisa dilakukan apabila tingkat kepekatannya sudah berkurang. Jika dipaksakan, air yang dikonsumsi pelanggan bakal berkualitas buruk. Buruknya kualitas air ditandai dengan tingkat kekeruhan air.

Selain itu, Agustan mengungkapkan, penghentian kegiatan operasi tersebut biasanya terjadi di musim kemarau. Sebab, debit aliran Sungai Bengawan Solo juga sedang rendah. Rendahnya debit sungai membuat limbah yang dibuang terlihat jelas dan kepekatannya tinggi.

Baca Juga: Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, PDAM Hentikan Operasional

 



Sumber : Kompas TV/Kompas.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x