Cerita Ayah Korban Kebakaran Lapas Tangerang: Anak Saya Sebenarnya Bebas Desember Nanti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu orangtua korban dari kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9/2021) dini hari menceritakan mengenai anaknya. 

Neti, ibu dari Hariyanto (42) yang akrab disapa Bule tidak bisa berhenti menangis saat menceritakan tentang anaknya.

Hariyanto sendiri merupakan warga Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Neti menceritakan, pada awalnya dia tidak tahu bahwa anaknya merupakan salah satu korban kebakaran Lapas Tangerang. 

Ia tidak yakin apakah Hariyanto turut menjadi korban kebakaran yang menewaskan 44 orang tersebut karena ragu di blok mana Hariyanto ditempatkan. 

"Anak saya nomor tiga yakin dia (korban) di Blok C, tapi cucu saya bilang enggak gitu," kata Neti dalam sebuah video, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Lapas Tangerang Jadi 44 Orang

Neti lalu mendapat kabar pasti setelah tetanggannya yang menyampaikan bahwa Bule merupakan salah satu korban luka bakar kebakaran tersebut. 

"Saya tadinya enggak tahu, dia (korban) enggak ada kabarnya,enggak lama tetangga saya bilang di sini rumahnya Hariyanto alias Bule, dia kena (luka) bakar," kata Neti.

Pada video yang sama, Ramli, ayah dari Hariyanto, menyatakan bahwa sebenarnya Hariyanto akan bebas pada Desember 2021.

"Dia nggak pernah ngasih tahu (dipenjara) berapa tahun, tapi katanya Desember keluar mau bebas Desember (2021)," kata Ramli. 

Ramli mengatakan, ia dan istri belum pernah menjenguk anaknya itu sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. 

Hariyanto sendiri memiliki dua orang anak yang kini diasuh oleh Ramli dan Neti.

Baca Juga: Ditjen Pemasyarakatan: 26 Keluarga Narapidana Korban Kebakaran Lapas Tangerang Datangi Krisis Center

Diketahui, kebakaran terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9/2021) dini hari.

Jumlah korban meninggal dunia kini bertambah menjadi 44 orang atau bertambah 3 orang dari hari sebelumnya 41 narapidana dinyatakan tewas.