Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Penerapan Bayar Tol Tanpa Sentuh Ditargetkan Mulai September 2022

Kompas.tv - 8 September 2021, 16:21 WIB
penerapan-bayar-tol-tanpa-sentuh-ditargetkan-mulai-september-2022
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mulai mengimplementasikan pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada September 2022.  (Sumber: Instagram @officialserpongcinere)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan akan mulai mengimplementasikan pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada tahun depan. 

Danang menuturkan implementasi pertama penggunaan pembayaran tol nirsentuh ini akan dilakukan di 40 ruas tol yang ada di Jawa dan Bali.

"Target implementasi secara bertahap dimulai September 2022, dan implementasi penuh pada 2023 dengan berbagai manfaat yang akan kita ukur terus menerus," kata Danang seperti yang dikutip dari ANTARA, Rabu (8/9/2021). 

Dia menambahkan penerapan MLFF akan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mengenali dan menentukan posisi kendaraan yang masuk ke jalan tol.

Menurut penjelasannya, di Asia, Indonesia dan China akan menjadi dua negara pertama yang menggunakan GNSS untuk kendaraan pribadi.

"Kita sedang berkejaran dengan China yang juga melakukan hal yang sama (penggunaan GNSS) untuk kendaraan Golongan 1. Di Eropa juga diterapkan untuk kendaraan berat," jelasnya.

Sementara itu, menurutnya, MLFF ini memiliki banyak manfaat di antaranya, dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol.

Baca Juga: Jalan Tol Seksi 2B Rampung 92 Persen

Kemudian mengurangi polusi dan emisi karbon hingga 35 persen, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara realtime.

Serta adanya efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol.

Sistem tersebut, lanjut dia juga dapat menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol.

Selain itu, teknologi ini akan berdampak pada percepatan pergerakan logistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi antar daerah.

Di sisi lain, dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan.

Pengguna, kata Danang, dapat masuk keluar jalan tol tanpa hambatan dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol.

Baca Juga: Dukung Ganjil Genap di Kawasan Puncak, Kemenhub Siapkan Regulasinya



Sumber : Kompas TV/ANTARA

BERITA LAINNYA



Close Ads x