Kompas TV regional sosial

Gandeng Masyarakat, DLHK Riau Tanam 2.000 Bibit Mangrove di Bengkalis

Kompas.tv - 6 September 2021, 21:53 WIB
gandeng-masyarakat-dlhk-riau-tanam-2-000-bibit-mangrove-di-bengkalis
Ilustrasi hutan mangrove. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Edy A. Putra

PEKANBARU, KOMPAS.TV - Sebanyak 2.000 bibit mangrove berhasil ditanam sebagai upaya menghijaukan Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau menggandeng kelompok masyarakat, Pengawas Sekat Bakau Bengkalis, dalam penyelenggaraan kegiatan yang juga bertujuan untuk mencegah abrasi tersebut.

Kepala DLHK Provinsi Riau Maamun Murod mengatakan kegiatan penanaman bibit mangrove itu pun menjadi bagian dari parade perayaan HUT ke-76 RI.

"Sekaligus berperan penting bagi kehidupan pesisir karena hutan mangrove merupakan tempat tinggal beragam jenis satwa," jelas Maamun dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).

Baca Juga: Bersihkan Hutan Mangrove, Relawan di Surabaya Angkat 200 Kilogram Sampah Plastik

Kendati demikian, Maamun tak memungkiri bahwa motivasi dalam aksi penghijauan tersebut bermula dari kegiatan donasi yang dilakukan kelompok masyarakat peduli mangrove.

Mereka membuka donasi untuk satu bendera dan satu bibit bakau yang akhirnya berhasil terkumpul 60 orang donatur dengan 170 paket.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kegiatan donasi itu, DLHK Provinsi Riau lantas ikut menyumbang 2.000 bibit mangrove.

Menurut Maamun, keberadaan hutan mangrove perlu dipertahankan karena memiliki banyak peran ekologis.

"Hutan mangrove merupakan tempat mendaratnya ribuan burung pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka, Blekok Asia," ujar Maamun.

Baca Juga: Rehabilitasi Hutan Mangrove, Jokowi Buka Investasi dan Transfer Teknologi di KTT Perubahan Iklim

Selain itu, hutan mangrove juga berperan sebagai pelindung alami daerah pesisir dari kerusakan akibat fenomena alam seperti air pasang, badai, atau angin.

Pada kesempatan itu, Maamun bersama sejumlah pejabat, tokoh, dan masyarakat setempat juga membahas masalah perhutanan sosial dan keterbatasan anggaran dalam merehabilitasi mangrove.

"Karenanya melalui program adopsi pohon yang digencarkan Gubernur Riau Syamsuar, maka diharapkan bisa membantu pendanaan rehabilitasi mangrove," kata Maamun.

"Disamping itu tokoh masyarakat perlu mendorong persiapan pembentukan perhutanan sosial di Desa Buruk Bakul," sambungnya.

Sebab jika di tingkat desa telah sepakat akan dibangun perhutanan sosial, DLHK Provinsi Riau siap memfasilitasi pembudidayaan hutan mangrove hingga ke tingkat kementerian.



Sumber : DLHK Provinsi Riau


BERITA LAINNYA



Close Ads x