Kompas TV nasional peristiwa

Wapres Ma'ruf: Pemerintah Dukung Pembelajaran Tatap Muka Perguruan Tinggi

Kompas.tv - 6 September 2021, 11:28 WIB
wapres-ma-ruf-pemerintah-dukung-pembelajaran-tatap-muka-perguruan-tinggi
Wakil Presiden Maruf Amin, di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jalan Proklamasi, Selasa (6/11/2018). (Sumber: KOMPAS.com/JESSI CARINA)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah mendorong pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tingkat perguruan tinggi. 

Ma'ruf menilai pelaksanaan PTM di perguruan tinggi dimungkinkan seiring dengan penurunan kasus Covid-19. 

"Seiring menurunnya kasus Covid-19, Pemerintah mendorong untuk dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas di tingkat perguruan tinggi, terutama di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu sampai tiga, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Ma'ruf dikutip dari Antara, Senin (6/9/2021). 

Menurut Ma'ruf, pandemi Covid-19 harus dihadapi dengan melakukan adaptasi kebiasaan normal baru dan tetap beraktivitas sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Langgar Prokes, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SDN 05 Jagakarsa Dihentikan Sementara
"Pandemi Covid-19 mengharuskan kita melakukan adaptasi untuk tetap beraktivitas dan bekerja, tetap sehat dan produktif," ujarnya. 

Untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas tersebut, Wapres meminta seluruh anggota komunitas akademik baik tenaga pengajar maupun mahasiswa, sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Ma'ruf meminta agar seluruh elemen mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 guna mendorong terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity. 

Sebagaimana diketahui, PTM terbatas sudah mulai diberlakukan di 610 sekolah di wilayah DKI Jakarta sejak Senin (30/8/2021) lalu. PTM terbatas kemudian mulai dilangsungkan di sejumlah wilayah lainnya mengikuti penurunan kasus Covid-19 secara nasional.

Baca Juga: PPKM di Kebumen Turun ke Level 3, Sekolah Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x