Kompas TV regional peristiwa

Orang Tua Aniaya Dua Anak hingga Seorang Tewas, Pelaku Diduga sedang Cari Ilmu Hitam

Kompas.tv - 4 September 2021, 19:08 WIB
orang-tua-aniaya-dua-anak-hingga-seorang-tewas-pelaku-diduga-sedang-cari-ilmu-hitam
Ilustrasi penganiyaan pada anak. (Sumber: Davies Surya/BBC)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Vyara Lestari

GOWA, KOMPAS.TV - Sebuah keluarga di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melakukan penganiayaan pada dua anak mereka terkait ilmu hitam.

Pelaku penganiayaan itu merupakan pasangan suami istri berinisial TT dan HA. Mereka menganiaya anak mereka yang berusia 6 tahun berinisial AP.

Keluarga yang menjadi saksi penganiayaan mengatakan, pasangan suami istri itu bertindak demi belajar ilmu hitam.

Baca Juga: Terungkap Peredaran Sabu 28 Kg di Asahan Sumut, Disebut Berasal dari Malaysia

"Mungkin orang tua anak ini di luar kesadaran non medis. Jadi orang tuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujar Bayu salah seorang keluarga pelaku pada Sabtu (4/9/2021), dilansir dari Tribunnews.com.

Menurut saksi, pelaku hendak mengambil mata korban pada Jumat (3/9/2021). Penganiayaan ini juga mendapat bantuan dari kakek dan paman korban.

“Karena dia lihat di matanya (korban) ada sesuatu, berusaha mengambil. Jadi berempat, korban itu dianiaya, kayak orang dianiaya," kata keluarga korban yang lain bernama Agus.

"Karena bapaknya pegang rambutnya sama omnya. Kemudian kakeknya yang pegang kakinya,” imbuhnya.

Saksi menduga, para pelaku hendak menumbalkan korban demi menguasai ilmu hitam.

Karena penganiayaan itu, korban menderita luka-luka di beberapa bagian tubuh, seperti leher, lengan, paha hingga wajah. 

Korban kemudian diselamatkan saksi dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Syekh Yusuf, Gowa.

Baca Juga: Mahfud Minta Perusakan Rumah Ibadah di Sintang Diselesaikan Secara Hukum

Penganiayaan ini terjadi usai keluarga itu memakamkan kakak AP yang berinisial DD (22) yang meninggal beberapa hari sebelumnya.

“Kejadian ini pas kami dari kuburan. Orang tuanya kan masih belum sadar. Katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya. Mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," ungkap Bayu.

Bayu mengatakan, DD meninggal karena dipaksa oleh orang tuanya mengonsumsi air garam dalam jumlah banyak.

"Informasinya, satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," tutur Bayu.

Sementara ini, kondisi AP mulai membaik dan bisa bermain kembali. Sebelumnya, bocah berusia 6 tahun itu sempat kesulitan membuka mata pada Jumat.

Baca Juga: Diduga Suplai Dana dan Senjata ke KKB Papua, 2 Orang Ditangkap Satgas Nemangkawi



Sumber : Kompas TV/TribunNews.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x