Kompas TV nasional peristiwa

Minta Maaf kepada Moeldoko Soal Ekspor Beras, ICW Akui Penelitinya Slip of The Tongue

Kompas.tv - 3 September 2021, 03:22 WIB
minta-maaf-kepada-moeldoko-soal-ekspor-beras-icw-akui-penelitinya-slip-of-the-tongue
Indonesian Corruption Watch (ICW). (Sumber: Kompas TV/Ant)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesian Coruption Watch (ICW) menyatakan telah menyampaikan permintaan maaf kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal konflik kepentingan dalam ekspor beras. Permintaan maaf tersebut, telah disampaikan ICW dalam surat jawaban atas somasi ketiga yang dilayangkan kuasa hukum Moeldoko.

Soal permintaan maaf itu diungkapkan Kuasa Hukum ICW Muhammad Isnur saat hadir menjadi salahsatu narasumber Program Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (2/9/2021). Program Rosi yang membahas tema “Pejabat Gugat Aktivis” itu dihadiri juga kuasa hukum Moeldoko, Otto Hasibuan.

Muhammad Isnur menjelaskan di dalam laporan temuan maupun siaran pers yang diterbitkan ICW tidak ada kata “ekspor beras”.  Menurut Isnur yang tertulis dalam laporan adalah terkait dengan pengiriman tenaga kerja.

Pada siaran pers tertanggal 22 Juli 2021 berjudul “Polemik Ivermectin: Berburu Rente di Tengah Krisis” ICW menyebut ada kedekatan antara Wakil Direktur PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara dengan Moeldoko.  

Sofia Koswara dan anak dari Moeldoko yaitu Joanina Rachman sama-sama pemegang saham di PT Noorpay Nusantara Perkasa. Perusahaan ini pernah menjalin kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terkait program pelatihan petani di Thailand.

Baca Juga: Tak Hanya Somasi, Moeldoko Akan Laporkan ICW ke Polisi Soal Tuduhan Bisnis Invermectin

Namun, menurut Isnur, ada kekeliruan saat menyampaikan laporan tersebut.

“Ada seseorang yang menyampaikan dan dia lepas dari laporannya, itu yang kami sebut missinformasi. Ada slip of the tongue di sana. Dia blank saat mengucapkan,” ujar Isnur.

Isnur menyatakan di jawaban ketiga atas somasi, ICW telah menyampaikan klarifikasi soal kekeliruan tersebut. Namun menurut Isnur, sama sekali tidak niat atau intensi apapun terkait perbedaaan antara laporan dan siaran pers dengan apa yang diucapkan pada saat konfrensi pers.

“Di sana tidak ada intensi untuk bilang seperti itu. Dan di jawaban somasi ketiga sudah ada kata permintaan maaf,” paparnya.

Baca Juga: Tak Puas Somasi, Moeldoko Akan Laporkan Aktivis ICW

Namun dalam program Rosi, Muhammad Isnur kembali menyampaikan permintaan maaf ICW.

“Ada permintaan maaf di jawaban somasi ketiga. Itu kami sebutkan di sana mungkin abang (kuasa hukum Moeldoko, Otto Hasibuan) belum baca. Secara resminya jika memang masih kurang dianggap klarifikasi, perubahan kalimat terkait kata ‘ekspor beras’ itu yang seharusnya adalah ‘pengiriman tenaga kerja’, kami minta maaf,” tutur Isnur.

Selanjutnya, Kuasa Hukum Moeldoko Otto Hasibuan, meminta penegasan apakah ICW juga akan meminta maaf soal tudingan Moeldoko terlibat konflik kepentingan saat mendukung penggunaan Ivermectin.

Baca Juga: Moeldoko Polisikan ICW Terkait Tudingan Bisnis Obat Ivermectin

Namun Isnur menegaskan, permintaan maaf hanya soal ekspor beras dan bukan terkait siaran pers ICW terkait dugaan konflik kepentingan Moeldoko saat mempromosikan ivermectin sebagai obat Covid-19.

“Oh itu tidak. Kami sangat kuat bukti-buktinya,” kata Isnur.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x