Kompas TV internasional kompas dunia

Guru Tak Bermasker dan Bergejala Covid-19 di California AS Tulari Belasan Muridnya

Kompas.tv - 1 September 2021, 20:18 WIB
guru-tak-bermasker-dan-bergejala-covid-19-di-california-as-tulari-belasan-muridnya
Ilustrasi anak-anak bersekolah. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

CALIFORNIA, KOMPAS.TV – Seorang guru yang belum divaksin di Marin County, California, Amerika Serikat (AS) menularkan virus pada belasan murid di kelasnya. Hal itu terungkap dari laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akhir pekan lalu seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (31/8/2021).

Meskipun sekolah mewajibkan penggunaan masker, laporan CDC itu menyebut, sang guru terkadang tidak mengenakannya saat membacakan pelajaran pada murid-muridnya. Sang guru juga merupakan satu dari dua guru yang belum divaksinasi di sekolah dasar itu.

Baca Juga: Bahayakan Orang Lain dengan Risiko Infeksi Covid-19, Perempuan Singapura Dihukum Penjara 12 Minggu

Laporan CDC itu menyebut, sang guru merasa sesak dan lelah pada 19 Mei 2021. Beberapa hari kemudian, gejala itu kemudian meningkat menjadi batuk, demam dan sakit kepala.

Pada 23 Mei, sang guru dinyatakan positif Covid-19 setelah melalui tes pada 23 Mei dan mulai melakukan isolasi mandiri (isoman). Namun saat itu, mengutip Independent, para murid diperkirakan sudah terekspos virus corona yang disebarkan guru mereka.

Pada 26 Mei, Departemen Kesehatan Masyarakat Marin County memulai penyelidikan untuk mencari berapa banyak yang terinfeksi oleh virus corona dari sang guru.

Hasilnya, dari total 24 murid, 12 terbukti positif. Enam murid di kelas lain juga terbukti positif Covid-19. Delapan anggota keluarga yang terkait sang guru, termasuk empat murid lainnya membuat total 26 orang terinfeksi. Dari 4 orang dewasa yang terinfeksi, 3 di antaranya sudah divaksin secara lengkap.

Baca Juga: Selandia Baru Laporkan Kematian Perdana karena Vaksin Covid-19 Pfizer, Diyakini Efek Samping Langka

Dari 26 orang yang terinfeksi, 18 di antaranya terpapar varian Delta yang menjadi mayoritas kasus Covid-19 di AS saat ini.

Meski vaksin Covid-19 disebut efektif melawan varian Delta yang lebih menular, sayangnya, sebagian besar murid belum bisa menerima vaksinasi karena usia mereka belum mencukupi.

CDC menyatakan, penyelidikan itu menunjukkan pentingnya divaksinasi, terutama bagi orang dewasa yang bekerja bersama anak-anak yang belum mencapai usia yang disyaratkan untuk divaksin.

Laporan CDC juga menyebut taktik lain untuk meredam peredaran Covid-19, termasuk penggunaan masker yang benar, tes Covid-19 rutin, ventilasi, dan menjalani isoman di rumah saat mengalami gejala.

Baca Juga: Intelijen AS Belum Bisa Menentukan Asal Usul Covid-19, Teori Kemunculannya Masih Terbagi



Sumber : Associated Press/Independent

BERITA LAINNYA



Close Ads x