Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Permintaan Melonjak, Luhut Minta Industri Domestik Optimalkan Alkes Lokal agar Tak Impor Terus

Kompas.tv - 31 Agustus 2021, 10:52 WIB
permintaan-melonjak-luhut-minta-industri-domestik-optimalkan-alkes-lokal-agar-tak-impor-terus
Ilustrasi lonjakan pemberian izin edar alat kesehatan domestik selama pandemi Covid-19. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Industri alat kesehatan domestik semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini terjadi salah satunya karena didorong oleh situasi pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan juga mencatat, terjadi lonjakan pemberian izin edar alat kesehatan domestik di periode tersebut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, sejak adanya Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (alkes), terjadi peningkatan izin edar alkes.

"Memang terjadi peningkatan izin edar," kata Budi Sadikin, di Expo Alkes 2021, Senin (30/8/2021).

Tercatat, sebelum pandemi Covid-19, izin edar yang diberikan Kementerian Kesehatan sekitar 2.300 izin. Sedangkan saat ini izin edar yang dikeluarkan  telah mencapai lebih dari 9.400 izin. Artinya, terjadi tambahan sebanyak 7.100 izin edar alat kesehatan selama pandemi berlangsung.

Melihat hal ini, pemerintah berjanji akan memberikan dukungan kebijakan bagi industri alat kesehatan dalam negeri. Namun Budi tidak merinci jenisnya.

Adapun saat ini perputaran uang di sektor kesehatan domestik tiap tahunnya dapat mencapai Rp 450 triliun.  Baik itu untuk kebutuhan kesehatan individu dan korporat, termasuk juga BUMN, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat.

Baca Juga: Bantuan Obat-obatan dan Alat Kesehatan dari Amerika Serikat untuk Lawan Covid-19 tiba di Jakarta

"Ini menggambarkan betapa besarnya potensi usaha, potensi bisnis di sektor kesehatan ini," ungkap Budi.

Melihat potensi industri alat kesehatan yang menjanjikan tersebut, pemerintah pun mendorong industri dalam negeri untuk bisa mengoptimalkan bahan baku industri alat kesehatan dari dalam negeri yaitu, bahan baku lokal.

Di samping itu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pun berharap, industri kesehatan dalam negeri bisa membuat alat kesehatan dengan kandungan atau tingkat komponen dalam negeri yang lebih baik. Ia harapkan bisa menjadi 55 persen.

"Kalau perlu kita bikin tarif untuk (produk) impor-impor yang bisa diproduksi di dalam negeri," ujar Luhut pada kesempatan yang sama.

Pemerintah juga mendorong peningkatan investasi di sektor kesehatan. Pemerintah sendiri sudah menyediakan kawasan bagi pengusaha di bidang kesehatan yang ingin melakukan investasi. Luhut mengatakan industri kesehatan dapat masuk dalam kawasan industri di Batang, Jawa Tengah.

Menurutnya, jika investasi industri kesehatan bisa terealisasi di dalam negeri, makan akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Melihat, impor alat kesehatan masih lebih besar ketimbang ekspor alat kesehatan.

Adapun sepanjang tahun ini, nilai impor produk kesehatan mencapai 912 juta dolar AS dan ekspornya  556 juta dolar AS. Dengan demikian, Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan berusaha mengendalikan impor.

"Kami ingin mengendalikan impor alkes," kata Luhut.

Baca Juga: Luhut: Dana Belanja Alkes Impor 5 Kali Lebih Besar dari Produk Lokal

 



Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.