Kompas TV nasional peristiwa

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Di Negeri Ini, Tidak Semestinya Siapa Kuat Dia yang Menang

Kompas.tv - 31 Agustus 2021, 05:15 WIB
ketua-umum-pp-muhammadiyah-di-negeri-ini-tidak-semestinya-siapa-kuat-dia-yang-menang
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir memberikan sambutan dalam sebuah acara di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). UMM baru saja ditetapkan sebagai kampus Islam terbaik di dunia versi UniRank. (Sumber: muhammadiyah.or.id)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS. TV- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir  mengingatkan kepada semua elemen bangsa, agar Indonesia wajib menjadi milik semua. Sebab, saat ini ada kecenderungan keterbelahan di tengah masyarakat ditambah dengan berkembangnya paham radikalisme-ekstrimisme.

Menurut Haedar Nashir, di tengah keresahan melebarnya kesenjangan sosial, bumi
dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh segelintir pihak, dan menguatnya oligarki politik maka Indonesia harus dikembalikan kepada jati dirinya sebagai milik semua.

"Pemerintah negara wajib hadir dalam melindungi seluruh rakyat dan tumpah darah Indonesia, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di negeri ini tidak semestinya
berkembang “siapa yang kuat, yang menang” dan menguasai Indonesia dalam hukum Darwinian," katanya dalam pidato kebangsaan berjudul "Indonesia Jalan Tengah, Indonesia Milik Semua," Senin (29/8/2021).

Baca Juga: Muhammadiyah: Masyarakat Jangan Terpengaruh Isi Ceramah yang Menyesatkan


Bila hal itu terjadi, kata Haedar Nashir,  maka Indonesia dapat terpapar “radikalisme-esktrem” bentuk lain, yang tentu saja tidak sejalan dengan Pancasila.

"Indonesia wajib hukumnya untuk menjadi milik semua! Karenanya jiwa Bhinneka Tunggal Ika penting terus digelorakan, bukan hanya untuk menumbuhkembangkan sikap bersaudara dalam kemajemukan SARA, tetapi juga menegakkan kebersamaan secara politik dan ekonomi," tambahnya. 

Tujuan dari Indonesia milik semua itu semata-mata  agar tercipta Persatuan Indonesia dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Kami percaya masih banyak anak bangsa termasuk para pejabat negara, politisi, dan pengusaha yang berjiwa luhur untuk terciptanya Indonesia milik bersama," katanya.

Ketika Indonesia merayakan kemerdekaan ke-76 dengan segala masalah, tantangan, ancaman, dan peluang yang dihadapi diharapkan pemerintah dan seluruh komponen bangsa menyatukan jiwa, pikiran, dan langkah menuju terwujudnya cita-cita Indonesia merdeka yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. 

Baca Juga: Muhammadiyah Luncurkan Enam Mobil Sosial Untuk Warga

Jalan masih panjang dan terjal menuju Indonesia yang diidamkan itu. Keragaman pandangan dan segala bentuk pengelompokkan tidak semestinya membuat Indonesia retak dan terpecah-belah.

Di sinilah pentingnya jiwa kenegarawanan seluruh elite dan warga bangsa untuk membawa Indonesia menuju negeri idaman.  



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x