Kompas TV nasional kesehatan

Vaksin Nusantara Bisa Diakses Masyarakat, Kemenkes Jelaskan Prosesnya

Kompas.tv - 29 Agustus 2021, 11:21 WIB
vaksin-nusantara-bisa-diakses-masyarakat-kemenkes-jelaskan-prosesnya
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan penyuntikan vaksin Nusantara kepada Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (16/4/2021). (Sumber: Dokumentasi Juru Bicara Aburizal Bakrie via Kompas.com)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait ramainya pemberitaan soal perkembangan terbaru Vaksin Nusantara. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menuturkan vaksin Nusantara dapat diakses masyarakat, namun dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

Nadia mengatakan bagi masyarakat yang menginginkan Vaksin Nusantara atas keinginan pribadi nantinya akan diberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti.

"Jika pasien tersebut setuju, maka Vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut,'' kata Nadia dalam keterangan resminya, yang dikuti Minggu (29/8/2021).

Penelitian tersebut, kata dia berdasarkan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat pada April lalu.

Dimana hal itu terkait proyek Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2. 

Dalam kesempatan itu, Nadia juga menegaskan bahwa Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini tidak dapat dikomersialkan, sebab bersifat individual atau autologus.

Baca Juga: Terawan: yang Bisa Selesaikan Covid-19 adalah Dendritik Sel atau Vaksin Nusantara

Menurut penjelasannya, sel dendritik bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan berasal dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri. 

"Sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri,'' tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Riset Corona Professor Nidom Foundation Chairul Anwar Nidom sebelumnya mengungkapkan Vaksin Nusantara ini mampu mengendalikan mutasi Covid-19.

Dia menuturkan, Vaksin Nusantara menggunakan mekanisme kerja sel dendritik, sehingga ketika varian baru muncul, Vaksin Nusantara disebut dapat melemahkannya, termasuk virus corona varian Delta.

"Kalau kita hanya mengandalkan vaksin konvensional, buktinya sampai sekarang untuk varian Delta formulasinya pun juga enggak diubah-ubah. Kalau dengan vaksin Nusantara hanya 50 hari, kita sudah mendapatkan formulasi baru," kata Nidom dikutip dari ANTARA, Minggu. 

Nidom mengatakan Vaksin Nusantara juga relatif aman bagi orang-orang yang sedang komorbid berdasarkan testimoni dari sejumlah relawan seperti mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah hingga mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa efikasi Vaksin Nusantara mencapai 100 persen.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Diklaim Mampu Atasi Corona Varian Delta

 



Sumber : Kompas TV/Laman Kementerian Kesehatan RI/ANTARA

BERITA LAINNYA



Close Ads x