Kompas TV nasional kesehatan

Pemerintah Imbau Pasien Covid-19 Gejala Ringan Jalani Perawatan di Isolasi Terpusat

Kompas.tv - 28 Agustus 2021, 05:13 WIB
pemerintah-imbau-pasien-covid-19-gejala-ringan-jalani-perawatan-di-isolasi-terpusat
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers terkait Covid-19. (Sumber: Dokumentasi BNPB)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro meminta pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tidak bergejala (OTG) untuk menjalani perawatan di fasilitas isolasi terpusat (isoter).

Upaya penanganan di lokasi isoter ini bertujuan untuk mencegah adanya klaster keluarga akibat isolasi mandiri (isoman) yang dilakukan tidak disiplin. 

"Bagi semua yang mengalami gejala ringan untuk menjalani isolasi di fasilitas pemerintah di isolasi terpusat atau isoter istilahnya," kata Reisa dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (27/8/2021).

Dengan melakukan isolasi terpusat, kata dia, manfaat yang didapatkan seperti perawatan pasien diawasi langsung oleh tenaga kesehatan dan dipantau baik tanda vital, gejala, pola makan dan obat-obatannya.

Reisa menuturkan dengan berada di fasilitas isoter yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah, kondisi pasien Covid-19 akan lebih terpantau oleh tenaga kesehatan, baik tanda vital, gejala, pola makan dan obat-obatannya.

Sehingga jika, pasien mengalami perburukan kondisi, penanganan medis bisa segera dilakukan. 

Baca Juga: 4 Tips Ala Dokter Reisa Agar Anak Betah di Rumah Selama Pandemi Covid-19

"Selain mengurangi beban dan kekhawatiran anggota keluarga di rumah. Isoter memudahkan perkembangan kondisi kesehatan kasus terkonfirmasi positif terpantau," ujarnya. 

"Sehingga apabila bergerak menjadi gejala sedang atau berat tindakan medis akan lebih jauh dapat dilakukan dan pasien dapat diselamatkan," sambungnya. 

Pemerintah, kata dia, juga telah menyediakan puluhan ribu tempat tidur di fasilitas isoter di wilayah Jawa dan Bali.

Sementara di luar Jawa dan Bali, Reisa menuturkan jumlahnya mencapai 40 ribu, termasuk di antaranya berupa isolasi terapung milik PT Pelni yang digunakan untuk merawat pasien tanpa gejala  serta yang bergejala ringan.

“Termasuk diantaranya berupa isolasi terapung yang berupa kapal laut yang disediakan PT Pelni, Sebelumnya juga sudah ada gerbong kereta api yang disiapkan jadi tempat isolasi di Madiun,” tuturnya.

Dalam pemaparannya, hingga kini pemerintah telah menyediakan lima buah Kapal Pelni yang disulap sebagai isoter terapung yang dikerahkan untuk enam daerah.

Baca Juga: Simak! Berikut Tips Satgas bagi Penyintas Covid-19 agar Tak Alami Gejala Long Covid

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x