Kompas TV internasional kompas dunia

Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, PM Inggris Berjanji Tetap Lanjutkan Evakuasi

Kompas.tv - 27 Agustus 2021, 03:50 WIB
ledakan-bom-bunuh-diri-di-bandara-kabul-pm-inggris-berjanji-tetap-lanjutkan-evakuasi
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan akan tetap melanjutkan misi evakuasi di Bandara Kabul, Afghanistan sesuai jadwal. Pernyataan ini diutarakan Johnson menyusul serangan bom bunuh diri di bandara itu pada Kamis (26/8/2021). (Sumber: BBC )
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV – Menyusul serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 140 lainnya pada Kamis (26/8/2021), Inggris menyatakan akan tetap melanjutkan misi mengevakuasi warga Afghanistan dari negara itu.

Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di kantornya di London.

“Inggris akan tetap melanjutkan (misi evakuasi) hingga saat terakhir,” janji Johnson seperti dilansir dari BBC, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Kedubes AS di Afghanistan Segera Keluarkan Peringatan Ini

Menurut Johnson, Inggris berutang pada warga Afghanistan yang telah membantu keterlibatan Inggris di negara itu selama 20 tahun.

“Operasi itu tengah berlanjut untuk menemukan rumah bagi mereka dan jalan untuk mengintegrasikan mereka dalam masyarakat kita,” ujar Johnson.

Ia menyebut serangan bom bunuh diri itu “barbar dan tercela”.

Sebelumnya Johnson menyebut, Inggris telah mengevakuasi sekitar 15.000 orang dari Afghanistan.

Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Jerman Akhiri Misi Evakuasi

Johnson menyatakan, Inggris akan tetap melanjutkan operasi evakuasi “sesuai jadwal yang didapat”.

Amerika Serikat (AS) telah memasang tenggat waktu pada 31 Agustus untuk menarik seluruh pasukannya, dan Presiden Joe Biden menolak seruan Johnson dan sejumlah sekutunya untuk memperpanjang tenggat waktu itu.

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan, “Tidak dilaporkan adanya korban dari militer maupun pemerintahan Inggris."

Namun, Juru Bicara Pentagon AS John Kirby menyatakan, sejumlah personel militer AS tewas terbunuh dalam serangan itu.

Asap mengepul dari ledakan bom bunuh diri mematikan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021). Akibat serangan bom bunuh diri itu, dilaporkan sedikitnya 60 orang tewas dan 140 lainnya mengalami luka. (Sumber: AP Photo/Wali Sabawoon)

“Perhatian utama kami tetap pada keselamatan personel kami, warga Inggris, dan warga Afghanistan. Kami terus berhubungan dengan AS dan sekutu NATO lainnya di tingkat operasional sebagai respons langsung terhadap insiden ini,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: ISKP, ISIS Afiliasi Afghanistan Jadi Tersangka Utama Pelaku Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul

 



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x