Virus Covid-19 Varian Delta Bertambah di Aceh, Ini Penjelasan Jubir Satgas Covid-19

ACEH, KOMPAS.TV - Virus corona varian Delta bertambah tujuh kasus lagi, sehingga demikian tujuh wilayah kabupaten/kota di Aceh dinyatakan sebagai zona merah.

Sementara itu, pasien covid yang sembuh bertambah 253 orang, 368 kasus baru orang terpapar covid, serta 19 orang dilaporkan meninggal dunia dari data Kamis, (26/8).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, menyampaikan penambahan varian Delta di Aceh kita ketahui dari info grafis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Data tersebut ditampilkan pada laman www.litbang.kemkes.go.id

"Itu dari web ya, per hari ini kami belum dapat data distribusi virus covid varian Delta di Aceh," katanya. 

Penambahan tujuh kasus baru diketahui dari perbandingan info grafis pada laman yang sama sepekan lalu sebanyak 11 kasus, dan info grafis terbaru menampilkan 18 kasus varian Delta di Aceh.

Ia mengatakan, meski data sebarannya belum ada, namun perkembangan ini perlu segera diketahui masyarakat sebagai upaya mitigasi untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Virus varian Delta diyakini memiliki daya tular berkali-kali lipat lebih cepat dibandingkan varian SARS-CoV-2, penyebab Covid-19," ujarnya.

Selain risiko penularannya lebih cepat, sambungnya, varian Delta juga memicu simtomatik penyakit yang lebih berat dan risiko kematian yang lebih tinggi.

"Menurut catatan WHO, salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 dan kematian global sepanjang Juli 2021 adalah varian Delta yang saat itu sudah terdeteksi sedikitnya 132 negara," jelas Saiful. 

Ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik menyikapi penambahan varian Delta di Aceh.

Keganasan virus varian baru itu masih efektif ditundukkan dengan protokol kesehatan yang didengung-dengungkan selama ini dan dua dosis vaksinasi Covid-19. 

“Protokol kesehatan dan dua dosis vaksinasi Covid-19 masih sangat efektif mencegah serangan infeksi varian Delta itu,” tambah SAG.