Kompas TV nasional gaya hidup

Penggunaan Internet yang Tinggi Picu Cyberbulllying, Psikolog: Berpikir Dulu Sebelum Mengunggah

Kompas.tv - 25 Agustus 2021, 06:12 WIB
penggunaan-internet-yang-tinggi-picu-cyberbulllying-psikolog-berpikir-dulu-sebelum-mengunggah
Ilustrasi intensitas penggunaan smartphone dan internet yang tinggi (Sumber: Kompas.tv/Ant (pexel))
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Intensitas penggunaan smartphone dan internet yang tinggi di zaman sekarang tak luput dari risiko yang tinggi terhadap cyberbullying atau perundungan di dunia maya.

Menurut Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto, meski berguna untuk melakukan kegiatan sehari-hari, penggunaan smartphone juga berisiko tinggi terhadap perundungan online. Ini karena masih banyak yang belum teredukasi dengan baik dalam hal penggunaannya.

Kasandra kemudian mengungkapkan tindakan preventif yang dapat dihindari dan dilakukan untuk menghindari perundungan di dunia maya. Salah satunya dengan menerapkan pola berpikir sebelum bertindak.

"Berpikir terlebih dahulu sebelum membuat tindakan secara online, seperti halnya saat akan membuat unggahan," kata Kasandra, Selasa (24/8/2021), dikutip dari ANTARA.

Berdasarkan teori pilihan, ia menjelaskan, sumber dari masalah atas perilaku individu adalah pilihan individu itu sendiri. Perilaku tersebut mencakup unsur perbuatan, pemikiran, perasaan, dan fisiologi yang disebut total behavior yang berada di bawah kendali individu.

"Sehingga, berpikir terlebih dahulu sebelum membuat tindakan di dunia maya akan menjadi tindakan preventif terhadap perundungan online, mengacu pada total behavior yang dapat membuat individu bertindak di bawah kendali diri," paparnya.

Baca Juga: Ciptakan Aplikasi Anti Cyberbullying, Remaja Ini Raih Penghargaan

Labih lanjut, Kasandra juga mengatakan bahwa tindakan lain yang harus dilakukan adalah melaporkan perundungan online (cyberbullying) kepada pihak berwajib. Kemudian, setelah membuat laporan, ambil langkah-langkah yang tepat untuk memblokir orang atau akun yang melalukan perundungan online tersebut.

Menurut Kasandra, tindakan tersebut juga membuat individu dapat belajar menjadi pengamat yang baik dan berpotensi untuk memutuskan rantai perundungan di dunia maya.

"Jika individu telah mengetahui dan mengamati perundungan online yang terjadi atas dirinya atau orang lain, dia akan berpotensi lebih baik dalam menahan diri untuk tidak berpartisipasi dalam perundungan online," tuturnya.

Baca Juga: Lakukan Perundungan Daring Terhadap Seorang Gadis yang Hujat Islam, 13 Orang di Prancis Disidang

 



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x