Kompas TV nasional politik

AHY Sebut Kehadiran Pers Diperlukan di Tengah Ramainya Buzzer

Kompas.tv - 23 Agustus 2021, 18:34 WIB
ahy-sebut-kehadiran-pers-diperlukan-di-tengah-ramainya-buzzer
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3/2021). AHY menyatakan bahwa Moeldoko saat ini mencari pembenaran atas kebohongan yang terus dilakukannya bersama kubu versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kini di Indonesia ada profesi baru yang kerjanya memproduksi, dan menyebar fitnah serta kebohongan. Mereka adalah pasukan buzzer yang berseliweran di media sosial. 

Menurut AHY, untuk menangkal hoaks yang diproduksi oleh para buzzer, diperlukan sebuah produk jurnalistik yang independen dan kredibel. Sebab, tak dapat dipungkiri hoaks kini bertebaran di dunia maya. 

"Kenyataannya, justru sekarang ada profesi baru, yaitu pasukan buzzer, yang memang pekerjaannya adalah memproduksi dan menyebar fitnah. Dalam situasi seperti ini, kehadiran pers yang independen dan kredibel sangat dinantikan," kata AHY dalam Pidato Kebangsaan Memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Demokrat Sebut Demokrasi Indonesia Berada di Titik Terendah, Jauh di Bawah Era SBY

Ia menjelaskan, kemunculan pasukan buzzer ini karena iklim demokrasi berada di titik terendah. Sehingga, para elite politik kerap berpolitik dengan menggunakan post-truth politics atau politik saling fitnah dan membunuh karakter.

"Di era yang semakin digital ini, post-truth politics sangat mudah untuk diorkestrasi secara membabi buta," ujarnya. 

AHY menilai, hoaks, black campaign, ujaran kebencian, seolah menjadi norma baru dalam kehidupan demokrasi di Tanah Air.

Baca Juga: AHY: Demokrat Tidak Pernah Menyalahkan Negara

"Mengerikan, ketika mengetahui bahwa hari ini sangat mudah bagi siapa pun menjadi korban fitnah, tanpa daya untuk mengklarifikasinya. Kebohongan yang berulang-ulang, cepat atau lambat akan menjadi kebenaran baru," kata dia. 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x