Kompas TV nasional peristiwa

Ada Ribuan Kotak Amal Teroris Jamaah Islamiyah, Disebar di Parung hingga Bojonegoro

Kompas.tv - 21 Agustus 2021, 00:01 WIB
ada-ribuan-kotak-amal-teroris-jamaah-islamiyah-disebar-di-parung-hingga-bojonegoro
Ilustrasi kotak amal untuk pendanaan teroris Jamaah Islamiyah. (Sumber: Tribunnews.com/Net)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi kembali menemukan ribuan kotak amal yang menjadi sumber pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Kotak Amal itu disebar di warung, supermarket hingga masjid di sejumlah daerah.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, temuan itu terungkap usai polisi berhasil menangkap 50 orang terduga teroris. 

“Setelah kita lakukan penangkapan, kita baru tahu mereka pakai nama yayasan apa. Jadi kita baru tahu di situ setelah lakukan penangkapan. Jadi kalau kita belum lakukan penangkapan, enggak tahu ini siapa dan informasi lainnya,” kata Argo dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/8/2021).

Baca Juga: Kemenag Minta Masyarakat Cermati Kotak Amal Agar Tidak Mendanai Teroris

Berkat informasi dari para terduga teroris itu, polisi bisa mengetahui ciri kotak amal dan yayasan yang menjadi kedok jaringan Jamaah Islamiyah.

"Semuanya kita baru dapat informasi setelah dilakukan penangkapan, nanti kita tanya yang bersangkutan itu masang kotak infak atas nama siapa, panti asuhan apa, itu baru kita ketahui. Termasuk lokasinya pun kita baru tahu," tutur Argo.

Para terduga teroris itu mengaku menyebar kotak amal ke Bojonegoro, Jawa Timur; dan Parung, Bogor, Jawa Barat.

"Ada ribuan lokasi. Jadi di satu kota atau provinsi bisa seribu atau 2.000 kotak. Tempatnya tersebar di mana-mana di masyarakat," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar.

Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap 50 orang terduga teroris jaringan JI selama periode Agustus 2021.

Temuan serupa juga didapat polisi pada Desember 2020. Ketika itu, polisi menemukan 20.068 kotak amal atas nama Yayasan One Care.



Sumber : Kompas TV/Kompascom

BERITA LAINNYA



Close Ads x