Kompas TV nasional kesehatan

Epidemiologi Prediksi Paling Cepat Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun 2022

Kompas.tv - 18 Agustus 2021, 20:22 WIB
epidemiologi-prediksi-paling-cepat-pandemi-covid-19-berakhir-tahun-2022
Pakar Epidemiologi Universitas Grifftith Australia, Dicky Budiman (Sumber: KompasTV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi pandemi Covid-19 berakhir paling cepat pertengahan atau akhir tahun 2022.

Meski status pandemi berkahir, bukan berarti virus corona benar-benar mati. Dicky menilai kemungkinan butuh waktu 10 tahun ke depan untuk Covid-19 benar-benar musnah.

Covid-19 akan tetap berada di tengah masyarakat dan berubah statusnya berubah menjadi epidemi.

Baca Juga: Wagub DKI Sebut Zona Merah Covid-19 di Ibu Kota Tersisa di 3 RT

Artinya Covid-19 tidak lagi terjadi di seluruh wilayah di dunia, tetapi hanya di suatu wilayah atau geografis tertentu.

Setelah fase epidemi, Covid-19 dapat berkembang menjadi endemi yang berarti penyakit yang akan selalu ada di sekitar manusia seperti malaria dan demam berdarah.

“Karena dia enggak bisa benar-benar dieradikasi (musnah total). Sulit kalau untuk Covid-19 karena host-nya bukan cuma manusia tapi juga ada di hewan. Vaksin juga perjalanannya panjang terus akan berevolusi. Vaksin ini mencari yang terbaik, dan di sisi lain virusnya juga tetap bermutasi," ujar Dicky, Rabu (18/8/2021). Dikutip dari Kompas.com.

Dicky menambahkan untuk status pandemi berubah menjadi endemi, atau penyakit yang ada di tengah manusia diprediksi akan terjadi beberapa tahun yang akan datang.

Baca Juga: Maruf Amin Pastikan Pemerintah Penuhi dan Lindungi Hak Konstitusional Masyarakat di Masa Pandemi

Menurutnya sangat sulit mencegah Covid-19 tidak menjadi endemi, yang bisa dilakukan saat ini adalah mencegah terjadinya infeksi atau kematian yang disebabkan Covid-19.

Caranya dengan 3T yaitu testingtracing, dan treatment dan 5M yaitu memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas serta vaksinasi Covid-19.

"Agar (Covid-19) tidak menjadi endemi itu sulit. Saat ini ya, 5 sampai 10 tahun sulit. Saat ini yang bisa kita lakukan adalah tidak mengalami banyak kasus kesakitan dan kematian. Caranya dengan 3T, 5M, dan vaksinasi," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Nakes Tak Kenal Lelah Memberikan Pertolongan Terbaik di Ruang ICU Covid-19

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x