Kompas TV nasional peristiwa

Fadli Zon Sayangkan Pidato Jokowi Tak Ada Permintaan Maaf atas 120 Ribu Wafat

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 14:21 WIB
fadli-zon-sayangkan-pidato-jokowi-tak-ada-permintaan-maaf-atas-120-ribu-wafat
Beda dengan Mahfud, Fadli Zon Minta Pemerintah Pulangkan Teroris Lintas Batas (Sumber: Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon (KOMPAS.com/Haryantipuspasari))
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Politikus Partai Gerindra menyayangkan pidato Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan bersama MPR, tidak sekalipun menyinggung permintaan maaf atas banyaknya korban meninggal akibat wabah Covid-19.  

“Harusnya Presiden Jokowi meminta maaf dan turut berduka cita mewakili pemerintah dan negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi Covid-19. Sayang sekali,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (16/8).

Sebelumnya, pidato Presiden Jokowi menekankan tentang pentingnya kerjasama dalam mengatasi wabah ini. Jokowi juga menyebut, pandemi ibarat api.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut RAPBN 2022 untuk Kesehatan Sebesar Rp 255,3 Triliun


"Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan,” kata Presiden Jokowi.

“Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan.”

Presiden Jokowi menuturkan, Pandemi Covid-19 seperti halnya kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah.


“Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah,” ujarnya.

Baca Juga: Aliansi Masyarakat Adat: Jokowi Pakai Baju Adat, Tapi Banyak Wilayah Adat Digusur

“Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah.”

Bagi Presiden Jokowi, ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Sebab, bukan hanya memberikan beban tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri.

“Tatkala ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan,” ucapnya

Namun, sepanjang pidato Jokowi tidak menyinggung banyaknya korban meninggal covid-19 yang mencapai seratus ribu lebih.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x