Kompas TV nasional kesehatan

Secara Nasional BOR Turun, Jokowi Minta Peningkatan Vaksinasi dan Testing

Kompas.tv - 15 Agustus 2021, 22:49 WIB
secara-nasional-bor-turun-jokowi-minta-peningkatan-vaksinasi-dan-testing
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. (Sumber: persi.or.id)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit terpantau turun selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bahkan, pemerintah mengatakan, penurunan BOR tak hanya dialami oleh seluruh provinsi di Pulau Jawa, tapi juga terlihat dalam skala nasional.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (15/8/2021).

"Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen. Sementara di Jawa Barat 32 persen, dan Jawa Tengah 38,3 persen," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Turunkan Harga PCR, Pimpinan Komisi IX: Harusnya Jadi Rp200 Ribu, kalau Bisa Gratis

Kemudian, BOR di Jawa Timur saat ini tercatat 52,3 persen, Banten 33,4 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 54,7 persen.

"Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen. Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen," imbuh Presiden Jokowi.

Sejalan dengan kondisi terkini, Presiden Jokowi pun meminta supaya laju vaksinasi Covid-19 harian terus dipecepat.

Karena, secara nasional, laju vaksinasi harian saat ini telah berhasil mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari pada puncaknya.

Baca Juga: Pemerintah Fokuskan Vaksinasi bagi 225 Ribu Kelompok Disabilitas di Jawa-Bali, Rampung Oktober

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, isolasi terpusat juga mesti digencarkan karena memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Dengan demikian, pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 juga menjadi tugas yang tak kalah penting untuk terus ditingkatkan.

Presiden Jokowi memaparkan, dalam seminggu terakhir, angka testing di Indonesia berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu. Sementara indikator tracing berada di angka lima sampai tujuh.

"Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan," ujar Presiden Jokowi. 

"Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga segera bisa ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain," tandasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x