Kompas TV internasional kompas dunia

Tutup Kedubesnya di Afghanistan, Kanada Kerahkan Pasukan Khusus untuk Evakuasi Staf

Kompas.tv - 13 Agustus 2021, 21:43 WIB
tutup-kedubesnya-di-afghanistan-kanada-kerahkan-pasukan-khusus-untuk-evakuasi-staf
Ilustrasi kedutaan besar Kanada di Afghanistan. (Sumber: Facebook Embassy of Canada in Afghanistan)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

TORONTO, KOMPAS.TV - Kanada akan menerjunkan pasukan khusus ke Afghanistan untuk mengevakuasi staf kedutaan besar (kedubes) negara itu. Seorang sumber Associated Press menyebut, Kanada berencana menutup kedubesnya di Afghanistan.

Namun, tak disebutkan berapa banyak personel pasukan khusus Kanada yang akan dikirim.

Misi militer Kanada sebelumnya berlokasi di Kandahar. Lebih dari 150 personel tentara Kanada tewas selama misi militer Afghanistan itu.

Juru bicara Departemen Urusan Luar Negeri Kanada, Ciara Trudeau menolak memberikan komentar spesifik tentang evakuasi staf kedubesnya di Afghanistan.

“Keamanan Kedubes Kanada dan keselamatan personel kami di Kabul menjadi prioritas utama kami. Untuk alasan keamanan, kami tidak berkomentar soal operasional misi luar negeri kami secara spesifik,” tuturnya.

Baca Juga: Taliban Dekati Kabul, Inggris Kirim 600 Tentara Bantu Warga Mereka yang Ingin Pergi dari Afghanistan

Sekitar 40.000 tentara Kanada ditugaskan di Afghanistan selama 13 tahun sebagai bagian dari misi NATO sebelum ditarik pada tahun 2014.

Pada awal bulan ini, satu pesawat bermuatan para pengungsi Afghanistan yang bekerja mendukung misi militer Kanada di Afghanistan, tiba di Kanada. Pemerintah Kanada bulan lalu mengumumkan program khusus untuk segera memukimkan warga Afghanistan yang dianggap “tak terpisahkan” dengan misi Angkatan Bersenjata Kanada.

Mereka termasuk para penerjemah, juru masak, pengemudi, tukang bersih-bersih, pekerja konstruksi, penjaga keamanan dan staf kedubes, juga keluarga mereka.

Pemerintah Kanada menyebut, lebih dari 800 warga Afghanistan yang mendukung misi negara itu telah dimukimkan kembali di Kanada selama satu dekade terakhir.

Namun, masih banyak warga Afghanistan pendukung misi Kanada lainnya yang masih berada di negara yang kian memanas akibat invasi Taliban itu.

Baca Juga: Kedutaan Amerika Serikat di Kabul Minta Seluruh Warga AS Segera Keluar dari Afghanistan

Melansir Associated Press, beberapa pekan sebelum Amerika Serikat (AS) dijadwalkan mengakhiri perang di Afghanistan, pemerintahan Biden juga tergesa mengirim 3.000 tentara baru ke bandara Kabul untuk membantu sebagian proses evakuasi Kedubes AS.

Langkah ini menyoroti kecepatan luar biasa Taliban dalam merebut kendali sebagian besar wilayah Afghanistan. Ini termasuk saat Taliban merebut Kandahar, kota terbesar kedua dan tempat lahir Taliban, pada Kamis (12/8/2021).

Pada Kamis (12/8/2021), Inggris juga menyatakan akan mengirimkan sekitar 600 personel tentara ke Afghanistan untuk membantu warga Inggris di sana meninggalkan negara itu seiring makin memanasnya situasi keamanan negara itu.

Denmark juga telah sepakat untuk mengevakuasi 45 warga Afghanistan yang telah bekerja bagi pemerintah Denmark di Afghanistan. Ke-45 warga Afghanistan ini juga nantinya akan ditawari masa tinggal di negara Eropa itu selama dua tahun.

Taliban yang menguasai Afghanistan dari tahun 1996 hingga invasi tentara AS setelah serangan 9/11, telah merebut 12 dari 34 ibu kota provinsi negara itu.

Kini, sekitar dua per tiga wilayah Afghanistan sudah dikuasai Taliban. Penguasaan terhadap Kandahar dan Herat menandai prestasi terbesar Taliban sejauh ini.

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x