Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ratusan Hektar Areal Sayuran dan Tembakau Tertutup Abu Gunung Merapi, Ancam Penurunan Harga Panen

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 17:35 WIB
ratusan-hektar-areal-sayuran-dan-tembakau-tertutup-abu-gunung-merapi-ancam-penurunan-harga-panen
Tumari membersihkan daun tembakau miliknya di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, yang turut terkena dampak guyuran hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi, Rabu (11/8/2021). (Sumber: Kompas.id/Ferganata Indra Riatmoko)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

MAGELANG, KOMPAS.TV – Erupsi Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari lalu membuat areal pertanian sayuran dan tembakau seluas 369,7 hektar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dihujani abu.

Meski tidak menimbulkan kerusakan parah, abu tetap memengaruhi kualitas panen dan harga jualnya di pasaran.

Koordinator dampak erupsi Gunung Merapi di bidang pertanian dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Sriyana mengatakan, rata-rata tanaman di areal tersebut mengalami kerusakan tingkat sedang yang akhirnya berdampak pada penurunan kualitas panen yang dihasilkan.

”Dengan kondisi hasil panen yang terdampak abu saat ini, harga panen berkurang 30-50 persen dibandingkan biasanya,” ujarnya, Kamis (12/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.id.

Adapun, dampak abu dari erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Dukun, terjadi di tiga desa yaitu, Desa Sengi, Krinjing, dan Paten.

Sedangkan, untuk Kecamatan Sawangan, kondisi serupa dirasakan terjadi di Desa Kapuhan, Ketep, dan Gantang.

Hujan abu di daerah itu terjadi pada Minggu (8/8/2021) dan Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi

Diketahui, areal tanaman yang rusak terdampak abu tersebut terdiri dari areal tanaman selada dan tomat, masing-masing seluas 2 hektar, tanaman buncis seluas 3 hektar, tanaman sawi seluas 10 hektar, dan tanaman cabai keriting seluas 12 hektar.

Kerusakan juga terjadi pada areal tanaman kol seluas 67,7 hektar, areal tanaman cabai rawit seluas 97 hektar, dan yang terluas adalah areal tanaman tembakau seluas 176 hektar.

Untuk hasil panen kol, misalnya, petani berusaha membersihkannya dengan air secara saksama agar tetap laku di pasaran.

Namun, ketika abu mengenai tanaman kol yang masih memasuki tahap berbunga, maka abu akan semakin sulit dibersihkan sehingga tanaman pun sulit diselamatkan.

Pembersihan serupa dengan air dilakukan pada buah cabai.

Kondisi tersulit, menurut Sriyana terjadi pada tanaman tembakau.

Hal itu karena daun tembakau memiliki permukaan yang lengket, maka abu pun cenderung sulit untuk dibersihkan.

“Khusus untuk tembakau, pananganan cukup dilakukan dengan mengibaskan abu dari daun. Penyemprotan dengan air disarankan tidak dilakukan karena justru akan semakin mengurangi kualitas daun tembakau,” tuturnya.

Alasannya, karena terlalu banyak air akan melarutkan kadar nikotin pada daun.

Selain itu, untuk membersihkan satu tanaman tembakau membutuhkan air hingga 3 liter.

Baca Juga: Dua Hari Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Guyur Wilayah Kabupaten Magelang



Sumber : Kompas.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x