Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Rawan Bencana Alam, KKP Pasang Rambu Peringatan Dini dan Jalur Evakuasi Sejumlah Pesisir

Kompas.tv - 10 Agustus 2021, 12:42 WIB
rawan-bencana-alam-kkp-pasang-rambu-peringatan-dini-dan-jalur-evakuasi-sejumlah-pesisir
Ilustrasi - Rambu jalur evakuasi (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memasang rambu-rambu jalur evakuasi dan peringatan dini di wilayah pesisir Desa Kaliuda, Kabupaten Sumba Timur dan Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan. Langkah ini sebagai upaya mitigasi bencana alam.

Pelaksana Harian Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Suharyanto mengatakan pemasangan rambu jalur evakuasi dan peringatan dini bencana di Sumba Timur terpasang mulai dari tepi pantai Desa Kaliuda sampai dengan lokasi titik kumpul.

"Tujuannya, untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana pesisir," kata Suharyanto dalam rilis KKP, Selasa (10/8/2021).

Suharyanto menyatakan Desa Kaliuda merupakan wilayah rawan bencana gempa, tsunami, gelombang pasang dan banjir pesisir (rob). Sementara, Kabupaten Lampung Selatan merupakan wilayah yang memiliki risiko bencana tertinggi ketiga di Provinsi Lampung.

Menurut keterangannya, Kabupaten Sumba Timur memiliki Indeks 145,20 (tinggi) atau kabupaten ke-11 dengan kelas risiko tinggi dari ancaman gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2020.

Baca Juga: BNPB Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Berbasis Vegetasi

Labih lanjut, berdasarkan data dan informasi BMKG Stasiun Geofisika Waingapu, Sumba selalu diguncang gempa karena berada pada batas pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indoaustralia dan Lempeng Eurasia.

Sementara itu, letak Kabupaten Lampung Selatan yang berbatasan langsung dengan Gunung Anak Krakatau berpotensi memberikan risiko besar saat terjadinya bencana.

Tsunami di Selat Sunda tahun 2018 lalu yang diakibatkan oleh luruhan material Gunung Anak Krakatau juga menerjang Pulau Sebesi. Tinggi gelombang tsunami yang menerjang Pulau Sebesi saat itu mencapai kurang dari 10 meter.

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf menyampaikan, aktivitas pemasangan rambu jalur evakuasi merupakan stimulan dari kegiatan penyadartahuan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim.

"Sebanyak 25 buah rambu terpasang di Desa Kaliuda Sumba Timur. Ini terdiri dari 18 buah jalur evakuasi, 4 buah titik kumpul dan 3 buah papan himbauan bencana. Setelah pemasangan rambu jalur evakuasi ini, kami akan lakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana," jelasnya.

Selain itu, Yusuf menerangkan bahwa pemasangan rambu-rambu evakuasi di wilayah Desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur dilakukan bersama tim Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja (Wilker) Sumba Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur.

Sedangkan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi di Pulau Sebesi menyesuaikan dengan rambu evakuasi yang telah dipasang oleh BPBD Kabupaten Lampung Selatan sebelumnya.

Sebelumnya, pada tahun 2021, KKP telah melakukan pemasangan 25 rambu yang tersebar di 2 dusun yang berisiko tinggi terhadap tsunami.

Sebanyak 15 rambu evakuasi dipasang di Dusun 1 yang terdiri dari 1 Rambu Informasi Bahaya Tsunami, 13 Rambu Petunjuk Arah dan 1 Rambu Titik Kumpul. Sementara, di Dusun 3 dipasang 9 Rambu Evakuasi yang terdiri atas 1 Rambu Informasi Bahaya Tsunami, 7 Rambu Petunjuk Arah dan 1 Rambu Titik Kumpul.

Baca Juga: Sebelumnya Dilarang, KKP Izinkan Pukat Harimau untuk Halau Kapal Ikan Asing Ilegal

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x