Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-Un Perintahkan Militer Bantu Tangani Banjir di Korea Utara

Kompas.tv - 9 Agustus 2021, 02:20 WIB
kim-jong-un-perintahkan-militer-bantu-tangani-banjir-di-korea-utara
Gambar yang diambil dari Korean Central Television (KCTV) pada 5 Agustus 2021, menunjukkan sebuah jembatan yang terendam banjir dan sebagian runtuh setelah hujan lebat di Provinsi Hamgyong Selatan Korea Utara. (Sumber: KCNA/Yonhap)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

PYONGYANG, KOMPAS.TV – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memerintahkan militernya untuk membantu di daerah-daerah yang dilanda banjir.

Media pemerintah KCTV melaporkan banjir yang melanda Provinsi Hamgyong Selatan, rumah-rumah terendam banjir hingga bagian atap, rel kereta terendam banjir, hingga jembatan rusak. Ruas jalan sepanjang sekitar 17 kilometer juga rusak.

Mengutip kantor berita KCNA, Komisi Militer Pusat Partai Pekerja yang berkuasa menggelar pertemuan untuk membahas langkah-langkah penanganan bencana banjir pada Kamis (5/8/20210) pekan lalu.

Kim Jong-Un tak hadir dalam pertemuan itu, namun sejumah pejabat partai menyampaikan pesannya agar militer menyediakan bantuan yang diperlukan di kawasan itu.

Baca Juga: Korea Utara Banjir Besar, Ribuan Warga Diungsikan

Banjir akibat hujan lebat berkepanjangan yang melanda sejumlah kawasan di timur Korea Utara itu menyebabkan 1.000 rumah rusak dan sekitar 5.000 orang terpaksa mengungsi.

AFP melaporkan, ratusan hektar lahan pertanian juga terendam banjir, hingga persediaan pangan Korea Utara pun terancam.

Pada Juni lalu, Kim Jong-Un menyatakan bahwa Korea Utara menghadapi situasi krisis pangan yang genting.

Menurut Kim, topan yang menyebabkan banjir tahun lalu telah membuat sektor pertanian gagal memenuhi target, hingga sangat bergantung pada panen tahun ini.

Melansir BBC, badan meteorologi Korea Utara menyatakan, hujan lebat diprediksi masih akan tetap terjadi hingga 10 Agustus, dan kawasan timur diperkirakan akan sangat terdampak.

Baca Juga: Kim Jong-Un Tetap Kembangkan Nuklir Meski Korea Utara Dilanda Krisis Ekonomi dan Kelaparan

Korea Utara kini tengah berjuang di bawah sanksi internasional yang diberlakukan lantaran tetap mengembangkan program nuklirnya.

Negara itu juga telah menutup perbatasannya untuk meredam penyebaran Covid-19, hingga perdagangan dengan China pun anjlok.

Padahal, selama ini Korea Utara mengandalkan China untuk pasokan makanan, pupuk dan bahan bakar di negeri itu.

Pada tahun 1990-an, Korea Utara mengalami bencana kelaparan nasional setelah Uni Soviet yang runtuh menghentikan pasokan bantuannya.

Meski korban tewas akibat kelaparan pada saat itu tak diketahui pasti, namun jumlahnya diperkirakan mencapai 3 juta orang.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x