Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Wakil Ketua MPR Dukung Tutup Akses Pedagang Luar Negeri di "Marketplace" Indonesia

Kompas.tv - 5 Agustus 2021, 14:12 WIB
wakil-ketua-mpr-dukung-tutup-akses-pedagang-luar-negeri-di-marketplace-indonesia
Ilustrasi belanja online di e-commerce dan marketplace. (Sumber: Freepik)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mendukung langkah salah satu marketplace, dalam hal ini Lazada Indonesia, yang menutup akses perdagangan barang impor pada tiga klaster industri yaitu, klaster tekstil-fesyen, kuliner, dan klaster kerajinan yang dimulai sejak Selasa, 3 Agustus 2021.

"Langkah tersebut patut didukung sebagai bentuk perhatian dan keberpihakan terhadap produk dalam negeri, dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada UMKM dalam memasarkan produk-produknya," kata Syarief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Berbagai produk impor telah mengambil pangsa pasar dari produk lokal, misalnya beberapa waktu terakhir, serbuan barang-barang asing marak di beberapa marketplace yang ada di Indonesia.

Akibat serbuan tersebut, Syarief mengatakan, produk lokal tergeser dan bahkan berpotensi mati sehingga dibutuhkan langkah nyata dan keberpihakan untuk mendukung produk-produk dalam negeri. Untuk itu, Syarief mendorong pemerintah untuk lebih memberikan ruang dan menyediakan dan meningkatkan pasar UMKM.

"Presiden Jokowi telah menggaungkan semangat cintai produk-produk dalam negeri namun semangat tersebut juga harus diikuti dengan langkah nyata melalui penyediaan bantuan mutu produksi hingga pemasaran produk-produk lokal," pungkasnya.

Baca Juga: Tak Ingin UMKM Lokal Tergeser, Lazada Tutup Akun Pedagang Luar Negeri

Dia menilai produk-produk dalam negeri juga memiliki kualitas yang baik sehingga masyarakat perlu didorong membeli produk lokal seperti sepatu, pakaian, kerajinan tangan, kuliner khas yang telah mendunia, hingga sepeda buatan Indonesia yang digunakan beberapa atlet mancanegara di Olimpiade Tokyo 2020.

Syarief juga mendorong pemerintah untuk mendukung para pelaku UMKM dalam menciptakan barang dan jasa berkualitas, serta membantu akses permodalan, dan pemasaran.

"Pemerintah harus terus mempertemukan UMKM dengan BUMN dan perusahaan swasta lainnya yang dapat membantu permodalan, produksi, hingga pemasaran produk UMKM," katanya.

Mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) itu juga berharap agar pemerintah memberikan perhatian dan keberpihakan terhadap proses digitalisasi UMKM karena selama ini hanya mengambil 10 persen ceruk pasar digital yang dikuasai produk-produk asing.

Dia menyarankan agar pemerintah fokus dalam pengembangan digitalisasi UMKM agar dapat naik kelas, menyesuaikan dengan perkembangan digital, dan menghasilkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas.

Baca Juga: Bukan Hanya Benci Produk Luar Negeri, Ini Enam Arahan Jokowi untuk Pemulihan Ekonomi

 



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x