Kompas TV nasional berita utama

Mardani Ali Sera: Mengecat Pesawat Kepresidenan di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Tidak Bijak

Kompas.tv - 4 Agustus 2021, 15:44 WIB
mardani-ali-sera-mengecat-pesawat-kepresidenan-di-tengah-pandemi-covid-19-pemerintah-tidak-bijak
Cat pesawat kepresidenan berganti warna dari biru-putih menjadi merah-putih. (Sumber: Twitter: @Andiarief__)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) Mardani Ali Sera menilai pemeringah tidak bijak. Lantaran melakukan perubahan warna cat pesawat kepresidenan di tengah situasi pandemi Covid-19.

“Mengecat pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19 tidak bijak,” kata Mardani Ali Sera, Rabu (4/8/2021).

Mardani menuturkan pemerintah semestinya punya standar moral dan etika yang mudah terenyuh di tengah situasi pandemi Covid-19. Setidaknya, dengan menunda perubahan cat warna pesawat kepresidenan dan mengalihkannya bagi masyarakat yang lebih perlu.

“Mestinya bisa bilang tunda atau alihkan untuk masyarakat yang lebih perlu. Banyak PHK, banyak masyarakat yang nggak bisa jualan, yang nggak bisa kerja,” ujarnya.

“Ayo pemimpin contohkan jadi ayah bagi rakyatnya.”

Baca Juga: Pengamat Menilai Perubahan Cat Pesawat Bukan Prioritas dan Tak Terkait Keselamatan Penerbangan

Sebelumnya Mantan Komisioner Ombudsman Alvin Lie menilai pemerintah tidak menujukkan empati dengan tetap melakukan perubahan cat pada pesawat kepresidenan dan heli puma.

Menurut , proses perubahan cat pada pesawat kepresidenan tidak mendesak dan tidak berkaitan dengan keselamatan penerbangan.

“Ini tidak mendesak dan ini juga tidak terkait dengan keselamatan penerbangan,” tegas Alvin Lie.

“Sementara biayanya tidak kecil.”

Alvin Lie mengingatkan pemerintah bahwa saat Indonesia sedang dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.

Dalam konteks ini, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan memangkas insentif dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Tak hanya itu, jutaan masyarakat juga kehilangan pekerjaan dan mengalami pengurangan pendapatan.

Baca Juga: Polemik Pengecatan Pesawat Presiden, Arteria Dahlan: Harusnya yang Dipermasalahkan Zaman Pak SBY

“Dalam kondisi seperti ini, pemerintah perlu menunjukkan empati. Hal-hal yang tidak mendesak itu tidak dibelanjakan,” ujarnya.

“Toh kalau sudah ada alokasi anggarannya tidak dipakai juga nggak apa-apa bisa dikembalikan ke kas negara dimanfaatkan untuk kebutuhan yang sudah mendesak.”

Berbeda dengan Mardani Ali Sera dan Alvin Lie, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan pesawat kepresiden harus melakukan perawatan besar. Hal tersebut dilakukan untuk keamanan penerbangan.

“Pesawat itu sudah 7 tahun, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar, overhaul. Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan,” kata Heru Budi Hartono



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x