Kompas TV nasional politik

Hasil Survei Indostrategic: Pendukung PDIP dan Golkar Setuju Wacana Jokowi 3 Periode

Kompas.tv - 4 Agustus 2021, 09:47 WIB
hasil-survei-indostrategic-pendukung-pdip-dan-golkar-setuju-wacana-jokowi-3-periode
Presiden Jokowi Memberi Pernyataan Terkait Impor Beras, Istana Merdeka, 26 Maret 2021 (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Pendukung PDIP dan Golkar setuju dengan wacana masa jabatan tiga periode. Artinya, pemilih dari kedua partai tersebut ingin Presiden Joko Widodo kembali menjabat untuk melanjutkan kepemimpinannya yang akan habis pada 2024 mendatang. 

Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei Indostrategic terhadap 2.400 responden di 34 provinsi dalam kurun 23 Maret hingga 1 Juni 2021. 

"Dari hasil crossed-tabulasi, jumlah responden masyarakat yang setuju wacana tiga periode, 48,7 persen berasal dari pemilih PDI-P, lalu 15,3 persen berasal dari pemilih Partai Golkar," kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam saat membacakan rilis survei secara virtual seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (4/8/2021). 

Baca Juga: Survei Voxpol Center: Wacana Presiden Tiga Periode Kemunduran Demokrasi

Ia menjelaskan, responden yang tidak sreg dengan wacana jabatan presiden tiga periode berasal dari pendukung Partai Gerindra 17,28 persen, PKS 13,99 persen, PKB 11,11 persen, dan Demokrat 8,66 persen. 

Hasil survel itu menunjukkan bahwa kini situasi di masyarakat sudah mulai terbelah, ada yang setuju dan tidak dengan wacana Jokowi menjabat tiga periode. Namun, mereka yang menyatakan tidak setuju masih lebih banyak atau mayoritas responden. 

"Bahkan, basis pendukung Gerindra dan PKB sebagai bagian dari partai koalisi pemerintah saat ini, juga menjadi bagian dari mereka yang menolak keras wacana perpanjangan masa bakti presiden tiga periode," ujar dia. 

Jika tanpa crossed-tabulasi, jumlah responden yang menyatakan tidak setuju dengan wacana presiden tiga periode sebanyak 80,7 persen. 

Sementara itu, hanya 7,4 persen responden yang mengaku setuju dengan wacana tersebut. Sedangkan sisanya yaitu tidak tahu dan tidak jawab sebesar 12 persen. 

Temuan tersebut, kata Khoirul, dinilai akan menjadi kontraproduktif bagi komunitas atau gerakan yang belakangan ini secara terang-terangan mendukung pasangan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di 2024. 

"Ini tentu agak kontraproduktif terutama bagi mereka yang belakangan berusaha misalnya untuk mengawinkan, ada wacana bahwa Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, misalnya. Ternyata di basis masyarakat kita relatif, menilai itu kurang produktif bagi perkembangan demokrasi," kata dia. 

Baca Juga: Kritik Keras HNW soal Wacana Presiden Tiga Periode, dari Skenario Darurat Covid-19 hingga Referendum

Seperti diketahui, Lembaga Indostrategic menjalankan survei nasional ini dengan menggunakan metode multi-stage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2 persen.



Sumber : Kompas TV/Kompas.com

BERITA LAINNYA


Opini

"Arch of Constantine"

24 April 2024, 20:58 WIB

Close Ads x