Tolak Ikuti Tren "Ikoy-ikoyan" Arief Muhammad, Nana Mirdad: Bisa Memperburuk Mental Bangsa

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini ramai tren "Ikoy-ikoyan" yang digagas influencer Arief Muhammad. Tren tersebut dimulai ketika pria yang akrab disapa Armuh itu membagi-bagikan uang, barang, dan makanan untuk pengikutnya di Instagram.

Tak sedikit pula publik figur yang mengikuti tren tersebut di antaranya, Enzy Storia, Tasya Farasya hingga Dwihanda. Meski begitu, Nana Mirdad adalah salah satu selebriti yang menolak tren "Ikoy-ikoyan".

Pemain sinetron tersebut mengeluarkan pendapatnya melalui Instagram Stories (Minggu, 1/8/2021). Ia mengaku mendapatkan banyak pesan DM untuk mengikuti tren "Ikoy-ikoyan".

"Maaf kalau aku mengecewakan enggak ikut main ikoy-ikoyan. Tapi setiap orang punya cara berbeda-beda untuk memberi."

"Aku lebih memilih untuk terus mendorong kalian untuk selalu berusaha dan berusaha tanpa mengharapkan bantuan gratis dari orang yang kita enggak kenal," tulis Nana Mirdad.

Baca Juga: Tepati Janji, Arief Muhammad Berikan Cabang Restoran ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Istri Andrew White itu lantas menyorot masyarakat yang benar-benar membutuhkan sehingga akan lebih baik jika bantuan diberikan kepada mereka terlebih dahulu.

"Juga aku tidak nyaman dengan kegiatan menghambur-hamburkan uang atau HP atau kosmetik atau barang-barang apalah itu yang nonesensial secara gratis demi ikutan tren saat ini. Apalagi kalau setelah itu ditunjuk-tunjukkan di media sosial, waduh..," tambahnya.

Menurut Nana, tren tersebut dinilai bisa melemahkan mental bangsa. Ia lebih senang jika bisa mendorong penggemarnya agar berusaha mendapatkan apa yang diinginkan daripada meminta-minta.

Baca Juga: Ternyata Ini Sosok di Balik Tren "Ikoy-ikoyan" Arief Muhammad untuk Bagi-Bagi Uang

"Ayo masyarakat Indonesia jangan punya mental minta ini minta itu ke orang, dilatih untuk kerja keras dan punya semangat yang gigih untuk bisa dapetin yang kita mau," katanya.

Namun, Nana Mirdad menegaskan bahwa dirinya bukan anti gerakan berbagi. Akan tetapi ia percaya memberi pada tempatnya lebih baik daripada memposting di media sosial.