Kompas TV olahraga olimpiade tokyo

Greysia/Apriyani Raih Emas, Begini Jejak Pendahulu Badminton Indonesia di Olimpiade Dunia

Kompas.tv - 2 Agustus 2021, 14:23 WIB
greysia-apriyani-raih-emas-begini-jejak-pendahulu-badminton-indonesia-di-olimpiade-dunia
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mempertahankan tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil Tiongkok di final bulutangkis ganda putri, Senin (2/8/2021). (Sumber: BWF)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pasangan ganda putri Indonesia Gresia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas untuk cabang olahraga badminton di Olimpiade Tokyo 2020.

Medali ini didapat Greysia/Apriyani setelah berjuang melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China, Senin (2/8/2021).

Dengan demikian, Indonesia telah mengumpulkan sebanyak empat medali di Olimpiade Tokyo 2020, dengan rincian 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Selamat dan Terima Kasih Greysia/Apriyani, Ini Kado Ulang Tahun Kemerdekaan

Menilik sejarah badminton alias bulutangkis, cabang olahraga ini resmi dipertandingkan sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Sebelumnya, badminton baru menjadi cabang yang didemonstrasikan (demonstration sport) pada Olimpiade Munich 1972 dan cabang exhibisi (exhibition sport) pada Olimpiade Seoul 1988.

Pada 1992, pertandingan cabang olahraga badminton hanya dipertandingan dengan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Barulah pada Olimpiade Atlanta 1996, nomor ganda campuran mulai dipertandingkan.

Dalam sejarah badminton pada olimpiade dunia, nama para atlet badminton Indonesia termasuk salah satu yang meninggalkan jejak sejarah di dalamnya.

Baca Juga: Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani Torehkan Sejarah Ganda Putri Bulu Tangkis Indonesia

Merangkum dari Kompas.com, Senin (2/8/2021), nama badminton Indonesia mulai mengudara di Olimpiade Munich 1972 setelah kemenangan untuk nomor tunggal putra oleh Rudy Hartono dan ganda putra oleh pasangan Ade Chandra/Chritian Hadinata.

Badminton Indonesia kembali dilihat pada Olimpiade Seoul 1988, di mana Icuk Sugiarto mewakili nama Indonesia di babak final badminton. Usaha Icuk naik sebagai pemenang dikalahkan oleh Yang Yang dari China.

Pada periode selanjutnya, badminton pada Olimpiade Barcelona 1992 resmi menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan.

Pada olimpiade kali ini, Indonesia memberikan perkembangan yang pesat dengan menyabet lima medali sekaligus, dengan rincian 2 medali emas, dua medali perak, dan satu medali perungggu.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.