Kompas TV nasional kesehatan

Melewatkan Dosis Kedua, Aman atau Tidak Melanjutkan Vaksinasi Covid-19?

Kompas.tv - 2 Agustus 2021, 06:20 WIB
melewatkan-dosis-kedua-aman-atau-tidak-melanjutkan-vaksinasi-covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin Covid-19 untuk setiap orang dilakukan sebanyak dua dosis, supaya ampuh melindungi tubuh dari infeksi virus corona.

Namun, perlu dingat bahwa jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua itu beragam, tergantung jenis vaksin apa yang digunakan.

Indonesia sendiri, sampai hari ini, menggunakan empat jenis vaksin Covid-19 yang terdiri dari Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna.

Melansir Kompas.com, Minggu (1/8/2021), berikut selang waktu pemberian vaksin Covid-19 dari dosis pertama ke yang kedua.

  • Sinovac, dua sampai tiga minggu.
  • Sinopharm, tiga sampai enam minggu
  • AstraZeneca, delapan sampai 12 minggu.
  • Moderna, tiga sampai enam minggu.

Baca Juga: KAI Buka Layanan Vaksin di Stasiun Gambir dan Pasarsenen, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Lalu, bagaimana jika lupa atau terlambat melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua, apakah ada efek yang dapat memengaruhi tubuh?

Menurut beberapa ahli, melewatkan penyuntikan dosis kedua dapat menyebabkan penurunan efektivitas vaksin bagi tubuh.

Meski begitu, pada vaksin Sinovac, jika dosis keduanya terlambat diberikan maka tidak akan mempengaruhi efektivitasnya sebagaimana disebutkan dalam Manila Buletin.

Dengan catatan, selama jarak kedua suntikan vaksinnya tidak lebih dari enam bulan, masih aman saja untuk melanjutkan vaksinasi tersebut.

Sementara itu, Oxford University menyebut pemberian dosis kedua vaksin AstraZeneca yang tertunda justru dapat berpotensi meningkatkan respons imun tubuh.

Hasil penelitian di Oxford University menunjukkan bahwa penundaan hingga 45 minggu antara dosis pertama dan dosis kedua bisa meningkatkan respons imun setelah dosis kedua.

Baca Juga: DKI Jakarta Gelar Vaksinasi Merdeka, Kapolri Sebut Demi Capai Herd Immunity 100 Persen

Lebih lanjut, percobaan pemberian booster ketiga setelah lebih dari enam bulan juga menunjukkan antibodi yang meningkat.

Sedangkan untuk vaksin Pfizer dan Moderna, hingga saat ini belum ada data mengenai risiko yang terjadi jika masyarakat terlambat menerima dosis kedua.

Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) mengungkapkan, jika seseorang terlewat jadwal keduanya, maka orang tersebut harus langsung menyusul jadwal kedua.

Hingga saat ini data berbagai merek vaksin masih terbatas berkaitan efektivitas vaksin kedua yang terlambat.

Tugas Anda sebagai penerima vaksin adalah mengingat baik-baik dan mencoba menepati tanggal vaksin dosis kedua untuk memaksimalkan efek perlindungan vaksin tersebut.

 



Sumber : Kompas.com/Manila Buletin/Oxford University

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.