Kompas TV internasional kompas dunia

Ismail Haniyeh Kembali Terpilih Sebagai Ketua Hamas Palestina

Kompas.tv - 1 Agustus 2021, 20:45 WIB
ismail-haniyeh-kembali-terpilih-sebagai-ketua-hamas-palestina
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Otoritas Palestina di Gaza mengatakan Ismail Haniyeh kembali terpilih untuk masa jabatan kedua sebagai kepala Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

GAZA, KOMPAS.TV -  Otoritas Palestina di Gaza mengatakan Ismail Haniyeh kembali terpilih untuk masa jabatan kedua sebagai kepala Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza, demikian laporan Reuters yang dikutip Antara, Minggu (01/08/2021).

"Saudara Ismail Haniyeh terpilih kembali sebagai kepala kantor politik gerakan untuk kedua kalinya," kata seorang pejabat kepada Reuters.

Masa jabatan Ismail Haniyeh sebagai kepala Hamas akan berlangsung selama empat tahun mendatang.

Haniyeh memimpin Hamas sejak 2017, termasuk dalam beberapa konfrontasi bersenjata dengan Israel, seperti konflik 11 hari bulan Mei lalu yang menewaskan lebih dari 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.

Ismail Haniyeh adalah tangan kanan pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin di Gaza, sebelum ulama berkursi roda itu dibunuh pada 2004.

Baca Juga: Alami Kebakaran karena Balon Pembakar dari Gaza, Israel Balas Serang Markas Hamas

Seorang pria Palestina membawa jenazah seorang anak dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Haniyeh, 58, memimpin masuknya Hamas ke dalam politik pada 2006, ketika mereka secara mengejutkan menjadi pemenang dalam pemilihan parlemen Palestina, mengalahkan Partai Fatah yang terpecah di masa kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Demi Singkirkan Ancaman Hamas, Israel Disarankan Segera Duduki Gaza

Haniyeh menjadi perdana menteri tak lama setelah kemenangan Januari 2006. Tetapi Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa, dijauhi oleh masyarakat internasional.

Setelah perang saudara yang singkat, Hamas merebut Gaza dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah, yang memiliki pemerintahan sendiri namun terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada 2007. Israel telah menerapkan blokade Gaza sejak itu, dengan alasan ancaman dari Hamas.

 



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x