Kompas TV internasional kompas dunia

Bayi yang Baru Lahir Ini Ternyata Miliki Kembaran yang Tumbuh di Dalam Badannya

Kompas.tv - 1 Agustus 2021, 15:57 WIB
bayi-yang-baru-lahir-ini-ternyata-miliki-kembaran-yang-tumbuh-di-dalam-badannya
Ilustrasi bayi baru lahir (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

ASHDOD, KOMPAS.TV - Penemuan mengejutkan didapat dari bayi yang baru lahir setelah para dokter menemukan kembarannya tumbuh di dalam badannya.

Pihak medis mengungkapkan ini adalah kondisi yang sangat jarang terjadi di kenal sebagai fetus-in-fetu.

Kondisi ini terjadi sekali pada setiap 500.000 kelahiran.

Bayi perempuan tersebut lahir pada awal Juli di Pusat Medis Assuta di Ashdod, Israel.

Baca Juga: Ratusan Monyet Tawuran di Thailand Berakibat Kemacetan Parah

Pihak rumah sakit mengungkapkan bahwa staf medis telah memperingatkan bahwa perut bayi pada fase kehamilan menunjukkan pembesaran.

Dikutip dari Daily Star, Minggu (1/8/2021) ternyata ada embrio yang tumbuh di dalam badan bayi itu setelah dilakukan pemeriksaan dan pemindaian.

Embrio itu dikabarkan membentuk otak, jantung, beberapa organ dasar, lengan dan tunas kaki.

Tetapi ukuran embrio itu sangat kecil, sebesar hapusan yang berada di ujung pensil.

Baca Juga: Dalam Balutan Kostum Meriah, Ribuan Warga St Petersburg Ikuti Festival SUP di Sungai Fontanka

Menurut Direktur Neonatologi Assuta, Omer Globus, embrio itu belum terbentuk dengan benar tapi telah memiliki tulang dan jantung.

“Ini tak seperti embrio yang Anda bayangkan. Kami terkejut dengan penemuan bahwa itu adalah embrio,” katanya.

Pihak rumah sakit pun menugaskan tim ahli terbaik mereka untuk mengeluarkan embrio tersebut dan menemukan dua kantung serupa di perut hgadis itu.

Dipercaya bahwa kemungkinan mereka adalah kembar tiga yang tumbuh di Rahim sang ibu.

Baca Juga: Gunakan Topeng Gorila untuk Mengerjai Orang Lewat, Empat Pria Ini Malah Ditangkap Polisi

“Kami pikir masih ada lebih dari satu di sini, dan saat ini masih mencoba untuk memeriksanya,” kata Globus.

Kondisi ini terjadi pada satu dari 500.000 kelahiran dan kurang dari 200 kasus dilaporkan pada literatur medis.

Situasi abnormal ini biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir.

Tetapi ada sekitar tujuh kasus yang melaporkan bahwa kondisi ini tak ditemukan hingga usia 15 tahun.



Sumber : Daily Star


BERITA LAINNYA



Close Ads x