Kompas TV nasional peristiwa

Menlu Sebut Kasus Covid-19 Global Meningkat 80 Persen Akibat Varian Delta

Kompas.tv - 1 Agustus 2021, 14:36 WIB
menlu-sebut-kasus-covid-19-global-meningkat-80-persen-akibat-varian-delta
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (Sumber: Instagram Retno Marsudi)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan selama seminggu terakhir ini, dunia masih mengalami peningkatan kasus global sebesar sembilan persen. 

Bahkan, Retno mengatakan, menurut pernyataan yang disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, kasus Covid-19 global dalam satu bulan terakhir meningkat hingga 80 persen. 

Adapun kata dia, melonjaknya kasus global ini diakibatkan karena Covid-19 varian Delta yang memiliki penularan lebih cepat dari varian lainnya.

"Pada 30 Juli 2021 Dirjen WHO bahkan menyampaikan dalam empat minggu atau satu bulan terakhir kenaikan kasus global meningkat 80 persen karena varian Delta," kata Retno dalam keterangan video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (1/8/2021). 

Akibatnya, lanjut Retno, banyak negara khususnya di Asia Tenggara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 cukup signifikan.

Tak hanya mengenai kasus infeksi, dalam kesempatan itu, Menlu RI ini menyebut angka kematian dunia yang naik 10 persen dibandingkan pada minggu lalu.

"Pada periode 19 - 25 juli 2021 WHO juga mencatat jumlah kematian sebesar 69 ribu orang atau naik 21 persen dibanding minggu sebelumnya," dia menjelaskan. 

Baca Juga: Penelitian Media Asing Tempatkan Indonesia di Peringkat Paling Bawah untuk Ketahanan Covid-19

Di sisi lain, menurut penjelasnnya, Dirjen WHO memberikan perhatian kepada kesenjangan vaksinasi Covid-19 di tingkat global yang masih lebar.

"Minggu ini jumlah dosis yang telah disuntikkan berbanding dengan populasi, di kawasan Eropa adalah sebesar 84,9 persen. Sementara di kawasan Amerika Utara sebesar 82,5%, kawasan Afrika baru 4,6% dan kawasan ASEAN mencapai 21,7%," ujar Retno. 

Sementara untuk Indonesia, Retno mengatakan, hingga saat ini telah menyuntikan lebih dari 67 juta dosis vaksin tepatnya 67.761.337 dosis, atau sekitar 24,49 persen dari total populasi. 

"Dengan terus berdatangnya vaksin dari berbagai sumber ke Indonesia, kita dapat mempercepat program vaksinasi bagi masyarakat indonesia yang pada akhirnya diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19," ungkap Retno.

Sebagai informasi, pada siang ini, 3,5 juta dosis vaksin merek Moderna buatan Amerika Seritat (AS) kembali tiba di Indonesia. 

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-32 di Bandara Soekarno-Hatta ini, membuat Indonesia hingga saat ini telah menerima bantuan vaksin sebanyak  178.357.880 dosis.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 3,5 Juta Dosis Vaksin Moderna dari AS



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x