Kompas TV internasional kompas dunia

Xinjiang Tertarik Tawaran Kerja Sama Pendidikan Islam dari Indonesia

Kompas.tv - 31 Juli 2021, 17:42 WIB
xinjiang-tertarik-tawaran-kerja-sama-pendidikan-islam-dari-indonesia
Ketua Asosiasi Islam China (CIA) Xinjiang sekaligus Rektor Institut Agama Islam Xinjiang (XII) Abdur Raqib Tursuniyaz (kiri) bersama Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi KBRI Beijing Yaya Sutarya di Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China, pada 26 Juli 2021. (Sumber: ANTARA/KBRI Beijing)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, China, tertarik dengan kerja sama bidang pendidikan Islam yang ditawarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing.

"Tawaran ini menarik bagi mereka untuk dipertimbangkan," kata Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi KBRI Beijing Yaya Sutarya kepada ANTARA di Beijing, Sabtu, (31/7/2021)

Dalam kunjungannya ke Xinjiang pada 21-27 Juli lalu, Yaya Sutarya menawarkan program tersebut kepada Dewan Penasihat Partai Komunis China (CPC) Komite Xinjiang, Xu Hairong.

"Kerja sama ini melengkapi kerja sama investasi dan perdagangan yang sudah lama terjalin antara Indonesia dan China," imbuh Yaya.

Apalagi, lanjut dia, kerja sama bidang pendidikan Indonesia dengan China lebih banyak dengan perguruan tinggi di wilayah selatan, tengah, dan timur.

Diketahui, KBRI Beijing belum pernah menjalin kerja sama pendidikan dengan perguruan tinggi di Xinjiang dan Provinsi Gansu, yang berpenduduk etnis minoritas Muslim Uighur dan Hui tersebut.

"Kalau kerja sama dengan Xinjiang bisa direalisasikan, maka akan ada pertukaran pelajar Islam di Xinjiang dengan para santri di Indonesia. Kerja sama ini bisa ditindaklanjuti sebagai kerja sama antarperguruan tinggi atau pondok pesantren," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Main, China Resmi Buka Jalan Tol Sepanjang 2.500 kilometer Sambungkan Beijing dengan Xinjiang

Para umat Muslim di Xinjiang, China sedang melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan. (Sumber: Xinhua)

Dalam kunjungan itu, Yaya sempat mendatangi kampus Institut Agama Islam Xinjiang (XII) di Kota Urumqi dan bertemu dengan rektor sekaligus Ketua Asosiasi Islam China (CIA) Xinjiang Abdur Raqib Tursuniyaz.

Kampus XII memiliki delapan cabang di beberapa kota lain di Xinjiang dan telah meluluskan ribuan pelajar.

Di antara para pengajar XII merupakan warga etnis Uighur lulusan sejumlah perguruan tinggi di Timur Tengah.

"Nantinya kami juga akan beri beasiswa untuk pelajar Xinjiang yang hendak melanjutkan belajar agama Islam di Indonesia," kata Yaya.

Juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang Ilijan Anayat pun ikut mendampingi Yaya mengunjungi beberapa kota, yakni Kashgar, Yili, dan Urumqi.

"Kami antar bertemu warga Uighur, mengunjungi masjid, gereja, kuil, dan industri," ujarnya dalam pengarahan pers di Beijing, Jumat (30/7/2021).

Melalui kunjungan tersebut, Ilijan berharap masyarakat Indonesia bisa memahami situasi di Xinjiang secara objektif.

"Apalagi yang kami ajak keliling kemarin adalah seorang atase pendidikan sehingga kunjungan itu akan berdampak positif terkait Xinjiang dalam hubungan bilateral China dan Indonesia," ujarnya.  



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x