Kompas TV olahraga olimpiade tokyo

Belajar dari Olimpiade London, Greysia Polii Tak Ingin Cepat Menyerah

Kompas.tv - 31 Juli 2021, 14:54 WIB
belajar-dari-olimpiade-london-greysia-polii-tak-ingin-cepat-menyerah
Greysia Polii, pebulu tangkis ganda putri Indonesia yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu sukses menembus babak final Olimpiade Tokyo 2020. (Sumber: BADMINTONPHOTO/YVES LACROIX)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

TOKYO, KOMPAS.TV - Prestasi luar biasa baru saja ditorehkan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berhasil lolos ke babak final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam wawancara pascapertandingan semifinal melawan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, Greysia mengaku tak menyangka bisa sampai ke tahap ini.

Karena, menurut Greysia, dirinya dan Apriyani hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk pertandingan hari ini, Sabtu (31/7/2021).

"Kami sudah (pernah) kalah dan menang melawan pasangan (Korea) ini, jadi kami tidak ingin memikirkan itu, kami hanya ingin mempersiapkan yang terbaik," ujar Greysia, dilansir dari laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Sabtu.

Baca Juga: Cetak Sejarah! Greysia/Apriyani Berhasil Melaju ke Final Usai Taklukan Ganda Korea Selatan

Selain itu, Greysia juga menjadikan pengalamannya di Olimpiade London sembilan tahun lalu sebagai pelajaran untuk tidak pernah menyerah pada mimpi.

Kala itu, Polii dan pasangannya Meiliana Jauhari didiskualifikasi bersama wakil dari China dan Korea karena tidak memberikan yang terbaik di lapangan.

"Begitu banyak orang, bukan hanya saya, telah melalui kesulitan dan momen yang tak terlupakan juga," ungkap Greysia.

"Dan saya tau saya tidak hanya mengatakannya, melainkan juga mengamalkannya setiap hari," sambungnya.

Baca Juga: Jaga Asa di Olimpiade Tokyo, Ginting Lolos ke Semifinal Usai Curi Kemenangan dari Ander Antonsen

Terlepas dari semua itu, Greysia tak lupa akan perjuangannya bersama Apriyani selama kurang lebih empat tahun terakhir ini.

Seusai Olimpiade Rio, saat hendak memutuskan gantung raket, bagi Greysia kehadiran Apriyani tidak hanya sebagai tandem bermain tapi juga harapan baru.

"Pada 2017, saya berada di tim nasional dan akan berhenti ketika pasangan saya (Nitya Krishinda Maheswari) terluka hingga harus menjalani operasi," cerita Greysia.

"Tetapi pelatih saya mengatakan, tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan saat itulah Apriyani datang," imbuhnya.

Hasilnya, Greysia/Apriyani pun kini telah mengantongi beberapa turnamen bergengsi bulu tangkis dunia seperti Korea Open dan Thailand Open.

"Kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi," pungkasnya.



Sumber : BWF

BERITA LAINNYA



Close Ads x