Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Tips Jitu agar Terhindar dari Hoaks Soal Covid-19 dan Vaksinasi di Media Sosial

Kompas.tv - 30 Juli 2021, 18:08 WIB
tips-jitu-agar-terhindar-dari-hoaks-soal-covid-19-dan-vaksinasi-di-media-sosial
Ilustrasi: Tips jitu agar terhindar dari hoaks soal Covid-19 dan vaksinasi di media sosial (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tidak sedikit dari kita pernah menerima pesan hoaks seputar pandemi Covid-19 ataupun vaksinasi dari media sosial (medsos) serta aplikasi pesan.

Kabar baiknya, Facebook telah berkomitmen untuk menjalankan kampanye penyebaran informasi akurat terkait Covid-19 di Indonesia beserta dengan berita miring soal vaksinasi.

Dilansir dari Antara, hal ini dilakukan Facebook sebagai bukti dukungan terhadap penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia.

Salah satu cara yang dilakukannya dengan menampilkan pop-up notifikasi di Facebook serta Instagram agar pengguna media sosial dapat mempelajari lebih lanjut terkait informasi Covid-19 ataupun vaksinasi secara lebih lanjut.

Tidak hanya itu, ternyata Facebook juga merilis sejumlah tips bagi pengguna medsos agar terhindar dari hoaks yang beredar di dunia maya.

Baca Juga: Kenali Kecanduan Berita Hoaks atau Doomscrolling dan Cara Menghindarinya

Berikut ini, tips agar terhindar hoaks Covid-19 dan vaksinasi di media sosial:

  • Dapatkan keseluruhan cerita, bukan hanya tajuk berita

Sebelum menyimpulkan baiknya membaca keseluruhan berita dan hati- hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.

Membaca keseluruhan berita sangat dianjurkan, jangan sampai kamu hanya berhenti membaca di tajuk atau judul berita tanpa membaca isinya lebih lanjut.

  • Pilih sumber terpercaya

Satu hal yang dapat dilakukan untuk memastikan sumber tersebut masuk dalam kategori terpercaya.

Pertama, kamu bisa memeriksa menu "Tentang" yang ada di media sosial.

Selain itu, kamu juga dapat memeriksa langsung dari laman resmi otoritas kesehatan masyarakat, seperti WHO, Kementerian Kesehatan, ataupun Dinas Kesehatan.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x