Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19, Tiga Bersaudara Ini Kebingungan Bayar Biaya Sekolah

KOMPAS.TV - Keganasan pandemi covid-19, telah merenggut banyak orangtua dari anak-anaknya secara tiba-tiba.

Seperti Risqita, Muhammad Fathan, dan Ikhwanul Azmil Wicahyo yang tak pernah menduga covid-19 akan mengambil ayah dan ibunya, begitu cepat, dan berurutan pada 10 dan 11 Juli lalu.

Remaja berusia 19, 16, dan anak berusia 9 tahun, Warga Perumahan Panorama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini, menjadi yatim piatu, hanya dalam 5 hari, setelah kedua orang tuanya dinyatakan positif covid-19.

Tetangga dan kerabat pun kerap berkunjung untuk mengecek kondisi dan menghibur ketiganya yang kini harus hidup mandiri di rumah orangtua mereka.

Risqita, sang anak sulung, yang kini menjalani kuliah semester 3 di salah satu kampus di Purwakarta, sempat bingung tentang kelanjutan studi adik-adiknya, yakni Muhammad Fathan yang tunarungu dan duduk di kelas 1 sma di Sekolah Luar Biasa, juga Azmil yang masih duduk di kelas 3 sekolah dasar.

Mendengar cerita pilu ketiga bersaudara ini, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mendatangi rumah mereka menyampaikan bela sungkawa.

Anne berjanji, Pemerintah Daerah akan menanggung biaya sekolah hingga lulus dan biaya hidup ketiga anak yatim piatu ini jika ketiganya menetap dan meneruskan sekolah di Purwakarta.

Keluarga besar pun tengah berunding, tentang kelanjutan hidup ketiga anak yatim piatu ini.

Sejatinya, anak-anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi, tak hanya membutuhkan bantuan ekonomi, tetapi juga dukungan mental dan psikologis dari keluarga besarnya