Kompas TV nasional peristiwa

Setiap 30 Juli Diperingati Hari Persahabatan Internasional, Apa dan Bagaimana Sejarahnya?

Kompas.tv - 30 Juli 2021, 11:09 WIB
setiap-30-juli-diperingati-hari-persahabatan-internasional-apa-dan-bagaimana-sejarahnya
Ilustrasi Persahabatan (Sumber: Tribunnnews.com)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Persahabatan Internasional atau International Friendship Day diperingati setiap tanggal 30 Juli di berbagai belahan dunia. Dan hari ini, Jumat (30/7/2021) tepat Hari Persahabatan Internasional.

Lalu, apa tujuan dan sejarah International Friendship Day itu?

Dilansir dari un.org, Hari Persahabatan Internasional diproklamasikan pada tahun 2011 oleh Majelis Umum PBB.

Wacana tersebut muncul karena persahabatan antara masyarakat, negara, budaya dan individu dianggap dapat menginspirasi upaya perdamaian dan membangun jembatan antar komunitas.

Harapan dari keputusan itu menekankan pada pelibatan kaum muda, sebagai pemimpin masa depan yang terlibat dalam kegiatan masyarakat yang mencakup budaya beragam.

Selain itu, Hari Persahabatan Internasional diharapkan jadi jembatan pemahaman internasional untuk menghormati keragaman.

"Untuk menandai Hari Persahabatan Internasional, PBB mendorong pemerintah, organisasi internasional dan kelompok masyarakat sipil untuk mengadakan acara, kegiatan dan inisiatif yang berkontribusi pada upaya masyarakat internasional untuk mempromosikan dialog antar peradaban, solidaritas, saling pengertian dan rekonsiliasi," dikutip dari un.org pada Jumat (30/7/2021).

Baca Juga: Peran dan Tantangan Indonesia dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Lebih luasnya, Hari Persahabatan Internasional merupakan inisiatif yang dibuat oleh UNESCO untuk mendefinisikan budaya damai sebagai seperangkat nilai, sikap dan perilaku.

Sikap yang dimaksud adalah tindakan yang menolak kekerasan dan berusaha untuk mencegah konflik dengan mengatasi akar penyebabnya dengan tujuan untuk memecahkan masalah. Kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1997.

Para inisiator Hari Persahatan Internasional itu melihat dunia saat ini menghadapi banyak tantangan, krisis, dan kekuatan perpecahan — seperti kemiskinan, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia — yang dapat merusak perdamaian, keamanan, pembangunan, dan harmoni sosial di antara masyarakat dunia.

Untuk menghadapi krisis dan tantangan tersebut, akar permasalahannya harus diatasi dengan mempromosikan dan mempertahankan semangat solidaritas manusia yang memiliki banyak bentuk.

"Yang paling sederhana adalah persahabatan," tambahnya.

Dengan mengumpulkan ikatan persahabatan dan mengembangkan ikatan kepercayaan yang kuat, masyarakat internasional dapat berkontribusi pada perubahan mendasar yang sangat dibutuhkan untuk mencapai stabilitas yang langgeng. 

Baca Juga: Soal Gencatan Senjata, Pendiri Hamas: Tak Ada Perdamaian dengan Israel Tanpa Keadilan bagi Palestina



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x