Kompas TV nasional peristiwa

Mensos Risma Berikan 3 Arahan Siaga Hadapi Potensi Tsunami di Pacitan

Kompas.tv - 28 Juli 2021, 12:03 WIB
mensos-risma-berikan-3-arahan-siaga-hadapi-potensi-tsunami-di-pacitan
Manteri Sosial baru Tri Rismaharini atau kerap dipanggil Risma. (Sumber: Dok Kementerian Sosial)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta jajaran pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan dengan sunguh-sungguh terhadap prediksi bencana yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Khusus untuk Pemerintah Kabupaten Pacitan, Mensos mengimbau agar mereka dapat mengantisipasi prediksi potensi ancaman tsunami di pantai Selatan Jawa.

"Berkali-kali kepala BMKG menyampaikan, ramalan ini bukan sekadar ramalan, tapi itu hasil analisa dan penelitian dari para ahli tentang kebencanaan," kata Risma seperti yang dikutip dari ANTARA, Rabu (28/7/2021).

Sebab itu, dia kemudian menuturkan alangkah bijaksana jika bisa mengantisipasi adanya korban. Selain itu, Pemda diminta memasyarakatkan upaya pencegahan tersebut secara terus-menerus.

Lebih lanjut, Risma menyampaikan tiga pesan untuk siaga menghadapi potensi tsunami.

Pertama, yakni dengan dengan pengawasan pantai melalui alarm yang akan mengingatkan warga di pantai apabila ada indikasi terjadi bahaya gempa dan tsunami.

Baca Juga: Mensos Risma MInta Pemda Kawal Penyaluran Bansos

Kedua, menyiapkan upaya penyelamatan diri. Hal ini terkait dengan sarana prasarana dan aksesibilitas masyarakat untuk menyelamatkan diri secepatnya ketika terjadi bencana.

Risma menuturkan, rambu-rambu petunjuk evakuasi dinilai masih kurang sehingga perlu diperbanyak dan disediakan di tempat-tempat yang memang biasa dikunjungi orang.

Lalu dia juga meminta agar jalur evakuasi juga harus diperbanyak serta jembatan menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang terputus harus diperbaiki. 

"Untuk teman-teman Tagana (Taruna Siaga Bencana), saya minta untuk bantu pemetaan evakuasi, hambatannya apa, serta aksesnya seperti apa," ujarnya.

Ketiga, menggunakan kearifan lokal. Menurut Risma, kearifan lokal yang sudah ada dapat digunakan karena telah teruji sejak lama, misalnya seperti tsunami yang terjadi di Aceh yang turut dirasakan sampai Kabupaten Sumeulue.

"Di sana waktu saya lihat korban yang jatuh tidak banyak, ternyata ada kearifan lokal seperti bangunan-bangunan rumah yang berupa kayu gitu semacam tahan gempa," jelasnya.

Baca Juga: 3 Langkah Strategis Mensos Risma Cegah Korupsi Penyaluran Bansos

Masyarakat, lanjut Risma, juga bisa membedakan gempa yang berpotensi tsunami dan mereka segera lari ke atas bukit, hal-hal seperti itu yang bisa digali,.

Sementara soal, pembangunan selter atau tempat pengungsian sementara, Risma mengaku akan mendiskusikannya dengan pihak terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Di sisi lain, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, mengatakan menurut hasil penelitian, Kabupaten Pacitan salah satu kawasan di garis pantai selatan Pulau Jawa yang berpotensi gempa dan tsunami.

Triyono mengatakan adapun perkirakan potensi tsunami dapat terjadi dengan ketinggian gelombang hingga 18 meter dengan waktu tiba sekitar 26 menit setelah terjadi gempa bumi.

Baca Juga: Cegah Korupsi, Mensos Risma Gandeng BI hingga OJK Buat Aplikasi Khusus Bansos



Sumber : Kompas TV/ANTARA

BERITA LAINNYA



Close Ads x