Kompas TV nasional peristiwa

BOR RS Madani Kota Palu Penuh, Pasien Baru Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat

Kompas.tv - 27 Juli 2021, 17:21 WIB
bor-rs-madani-kota-palu-penuh-pasien-baru-covid-19-dirawat-di-tenda-darurat
BOR RS Madani Kota Palu Penuh, Pasien Baru Dirawat di Tenda Darurat (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

PALU, KOMPAS.TV - Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Madani terisi penuh, pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19 ditempatkan di tenda darurat.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Madani dr Nirwansyah Parampasi. Menurutnya, hingga Senin malam, tercatat ada empat pasien Covid-19 yang dirawat di tenda darurat.

“Sudah dari satu minggu yang lalu kami merawat pasien di tenda. Sampai tadi malam sudah ada empat pasien yang ditempatkan di tenda darurat,” kata dr Nirwansyah Parampasi, Selasa (27/7/2021).

Menurut Nirwansyah, kondisi tersebut terjadi lantaran sebanyak 120 tempat tidur yang disiapkan RS kurang. Pasalnya, pasien Covid-19 yang dirawat tercatat sebanyak 158 orang. Artinya, ada sekitar 38 orang yang tetap diterima meskipun melebihi dari kapasitas BOR yang disediakan.

Baca Juga: IDI: Kasus Covid-19 di Jawa Turun, Peningkatan Terjadi di Luar Jawa

Hingga kini, tenda darurat pemerintah sudah didirikan di halaman rumah sakit. Menurut Nirwansyah tiap tenda darurat hanya bisa menampung pasien sebanyak 10 orang.

Tak hanya tempat tidur perawatan biasa, dr Nirwansyah juga menyebut pihaknya kekurangan ruangan Intensive Care Unit (ICU). Dari delapan ruangan ICU yang ada, seluruhnya dinyatakan sudah terisi semua. Padahal, masih ada sekitar 5 pasien yang juga membutuhkan perawatan di ruang ICU.

“Ruangan ICU kita hanya delapan, itu sudah penuh semua, padahal yang membutuhkan ruang ICU di tempat isolasi biasa itu ada lima pasien lagi,” tambahnya.

Dari kondisi yang dialami, pimpinan Rumah Sakit Madani mengaku kewalahan terhadap lonjakan kasus yang mengakibatkan banyak orang yang dirawat hingga memerlukan perawatan intensif.

Pasalnya dari membludaknya pasien Covid-19, pihaknya perlu menyiapkan tenaga kesehatan, obat-obatan, dan juga oksigen. Sementara yang terjadi, hampir seluruhnya terbatas sehingga membuat pihaknya harus terus efisien terhadap tiga faktor penting dalam perawatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Dorong Perguruan Tinggi untuk Jadi Edutech Institution

“Saya butuh sehari 100 tabung oksigen, tapi kadang hanya dapatnya 70, jadi pintar-pintarnya kita saja untuk mengefisiensi tabung oksigen,” pungkasnya.

Perlu diketahui, kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah mengalami lonjakan. Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah per Senin (26/7/2021) tercatat sebanyak 415 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Adapun jumlah tertinggi kasus penyebaran Covid-19 terjadi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Banggai, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Morowali Utara. Dari kabupaten/kota tersebut penambahan kasus harian pada Minggu (25/72021) tercatat mulai dari 1.238 hingga 4363 orang.

Baca Juga: Bio Farma Klaim Telah Produksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 90,1 Juta Dosis

Oleh sebab itu, kini dua wilayah di Sulawesi Tengah ditetapkan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, yaitu Kota Palu dan Kabupaten Morowali Utara. Sedangkan kabupaten/kota lainnya menerapkan PPKM Level 3, yakni Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Morowali, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, Kabupaten Tojo Una Una dan Kabupaten Toli Toli.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x