Kompas TV bisnis kebijakan

Banyak Tenaga Kerja Asing Hengkang dari Indonesia, Menteri Investasi Ungkap Dampaknya

Kompas.tv - 27 Juli 2021, 15:26 WIB
banyak-tenaga-kerja-asing-hengkang-dari-indonesia-menteri-investasi-ungkap-dampaknya
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (Sumber: Tribunnews )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyaknya warga asing hengkang dari Indonesia lantaran lonjakan kasus Covid-19 akan berdampak pada percepatan pekerjaan atau kinerja perusahaan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, warga negara asing yang keluar dari Indonesia umumnya tenaga ahli di perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Hal tersebut tentu mempengaruhi kinerja perusahaan.

"Harus diakui setiap perusahaan yang sedang menjalankan operasinya ketika sebagian tenaga ahlinya pulang, pasti ada dinamika di dalam percepatan pekerjaan itu. Nah, dinamika ini harus kita mediasi (agar) bisa diselesaikan," kata Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi triwulan II/Semester I 2021 secara daring, Selasa (27/7/2021).

Namun, ia menyampaikan tak bisa memastikan pengaruh keluarnya tenaga asing itu terhadap jalannya investasi perusahaan asing di Tanah Air. Termasuk kaitannya terhadap dampak perekonomian di kuartal III.

"Saya belum bisa jawab sekarang, harus tanyakan ke mereka apa masalah dan solusi apa yang akan kami buat. Tolong kasih kami kesempatan sedikit untuk mendeteksi perusahaan mana saja yang tenaga ahlinya balik dan bagaimana agar cepat mereka datang," pungkas Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Menhub Tetapkan Aturan Perjalanan Tenaga Kerja Asing dan PMI selama Masa Peniadaan Mudik 2021

Sepanjang Semester I 2021 realisasi investasi mencapai Rp 442,8 triliun atau sebesar 49,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 900 triliun.

Capaian tersebut terdiri atas realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 228,5 triliun (51,6 persen) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 214,3 triliun (48,4 persen).

"Memang harus kami akui di kuartal ketiga ini pekerjaannya ekstra ketat karena kita kena PPKM ini di Juli-Agustus," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil yang juga mantan Ketua Umum Hipmi itu menambahkan, tantangan yang dihadapi di triwulan III 2021 pun berat karena pada periode tersebut Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19 tinggi. Namun, Bahlil mengaku hingga saat ini belum ada rencana untuk merevisi target.

"Sampai sekarang saya belum terpikir, tapi kalau ditanya apa strateginya agar target tercapai, ini lagi dijalankan. Kasih kami waktu bekerja untuk bagaimana bisa mendorong agar realisasi bisa tetap mencapai target," imbuhnya.

Baca Juga: Ketum PKB Minta Pemerintah Tutup Akses Masuk WNA ke Indonesia Selama Pandemi

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.