Kompas TV video sinau

Lebih Dekat dengan Pencak Silat

Kompas.tv - 26 Juli 2021, 20:07 WIB
Penulis : Sunbhio Pratama

KOMPAS TV- Pencak silat sudah ada sejak nenek moyang dan diwariskan secara  turun temurun. Tanggal 12 desember 2019 lalu ,di Kolombia,pencak silat telah ditetapkan  sebagai warisan budaya tak benda. Oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Jika dilihat,pencak silat seperti gerakan menari,namun penuh tenaga,dan bisa melumpuhkan lawan.Seni bela diri ini terus berkembang pesat di tengah masyarakat indonesia. Karena terus terpelihara dengan baik oleh masyarakat. Ada bukti Penyebaran pencak silat di Nusantara sudah terjadi sejak abad ke-7. Ini dibuktikan lewat relief Candi Borobudur.Diberitakan kompas.com (13/12/2019), pencak silat ini berasal dari dua daerah di indonesia, yakni minangkabau, sumatra barat dan cimahe, jawa barat yang punya aliran berbeda-beda.

Ada empat aspek utama dalam pencak silat yaitu

 Aspek mental spiritual,pencak silat dapat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.

 Aspek seni budaya,gerak indah dalam pencak silat yang dipadu dengan musik tradisional menjadi aspek yang sangat penting Hal ini untuk mengembangkan aspek seni yang indah dalam gerak yang serasi dan dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa.

 Aspek bela diri,aspek ini untuk pengembangan diri dalam gerak bela diri yang terampil dan efektif. Hal ini bertujuan  demi menjaga keselamatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap, dan mengendalikan diri.

 Aspek olahraga,dalam aspek ini pesilat harus menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Tujuan lainnya berupa kompetisi, artinya olah raga ini bisa dipertandingkan dalam bentuk perorangan atau regu.

 Tujuan utamanya pencak silat  untuk prestasi,kesehatan dan rekreasi.Selain itu ada pula nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pencak silat,yakni:budaya indonesia sebagai asal dan coraknya,falsafat budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi,pembinaan mental spiritual, bela diri, seni, dan olah raga yang terintegrasi.(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x